Sang Pecinta Hakikat Cinta Ke-Maha-Annya

di siang hari Pangeran Rupawan berangkat ke medan perburuan -
moga hati kami tertembus target panah kilat-kemilau mataNya
pesan apa yang ia bisikkan mesra lewat kedipan mataNya-
moga klopak mataku terbuka, riang dan mabuk oleh pesannya

di siang hari Pangeran Rupawan berangkat ke medan perburuan  Sang Pecinta hakikat cinta ke-Maha-annya


KeMahaLuasan - Nya menggulung seluruh perahu dan bahari, sungai dan samudera, bumi maupun segenap semesta. Sungguh Dia-lah Yang Maha Luas Rahmat-Nya, mencakup segala sesuatu, meleburkan seluruh batasan-batasan “rahmat-rahmat” maupun “azab-azab” yang terbatas dalam benak makhluknya. Wahai Ia Yang Maha Luas Ridha-Nya, Yang Maha Luas Ampunan-Nya, Yang Maha Luas Rizki-Nya, Yang Maha Luas Kasih-Nya, Yang Maha Luas dan mencakup segala.
Sungguh Pecinta - Nya menyadari ke-faqr-an hakikinya, dan hanya Dia - lah Yang Maha Kaya lagi Terpuji. Maka ridho atas semua yang telah dikehendaki oleh Ia Yang Maha Luas Kasih dan Rahmat-Nya yaitu manifestasi ke-faqr-an total insan atas apa pun termasuk atas pengetahuan wacana apa yang bersama-sama lebih baik dan lebih tepat bagi dirinya sendiri. Dan sungguh Ilmu -Nya, Rahmat-Nya, Sentuhan Lembut-Nya, KeMahaCantikan-Nya mencakup semua maujudat (semua yang ada).

Harapan akan rahmat-Nya yang berlipat ganda yang tercermin dalam perintah-Nya pada Nabi-Nya yang telah sangat mendalam ‘ilmunya untuk berdoa pada-Nya, robbii zidnii ‘ilman.. (Tuhanku, tambahkan bagiku ‘ilmu). Sangka baik (husnuzh-zhon) terus menerus pada-Nya merupakan tahapan awal yang benar untuk mencapai ke-ridho-an atas seluruh Yang Dikehendaki-Nya.. Yaa Allah, berilah saya tatapan atas Wajah - Mu nan Cemerlang, Yaa Allah, karuniakanlah saya Samudera Nikmat-Mu Yang Tiada Taranya, Yaa Allah, alirkanlah gelombang Cinta Pada Mu yang bergelora di pedoman darah dan degup jantungku, Yaa Allah, karuniakanlah aku’ilmu wacana Rahasia-Rahasia Kendi Cinta-Mu, Yaa Allah ,……, Maka tatkala sesuatu yang terjadi kurang berkenan dengan yang di hati, sungguh sepatutnya kita bisikkan pada Nya, Yaa Allah Sungguh Keluasan RahmatMu tak terpahami oleh keterbatasan diriku dan kebodohan nafsuku, Duhai Tuhan Yang Maha Kasih.

Yang tak punya apa pun kecuali pinta
Yang tak sanggup apa pun kecuali meminta
Yang papa dari apa pun kecuali harapan
Yang tak bersuara apapun kecuali ratapan

memohon pada Tuanku Pangeran, Nan Gemerlapan
meminta pada Rahmat Keabadian, Nang Kemilauan
sekilasan pandangan mata Layla, buat Majnun tergeletak pingsan
sekejapan keindahan kerlingan Tuan, buat hamba mati dengan senyuman

Maka Duhai Tuanku Pangeran, bila kamu hendak berburu, jadikanlah saya kijang yang hendak Kau panah. Dan darah yang muncrat dari jantungku yaitu kelojotan kasmaran hamba faqirMu ini. Sungguh panah kilatan asmaraMu yaitu Ribuan Hikmah dan Keindahan, di dalamnya terdapat wewangian sang mahabidadari, sampaikanlah racun anggur cinta yang ada di ujung panah itu pada hatiku yang ndeso dalam kegelapan ini . di siang hari Pangeran Rupawan berangkat ke medan perburuan -moga hati kami tertembus target panah kilat-kemilau mataNya pesan apa yang ia bisikkan mesra lewat kedipan mataNya-moga klopak mataku terbuka, riang dan mabuk oleh pesannya.

Demi Kemuliaan Muhammad dan Keluarga Muhammad.
wa allohu a’lam bi ash-showab

Sumber :
Rumi, saduran dari terjemahan Abdul Hadi W. M, Pustaka, Bandung, hal. 67.
QS 20;114
Rumi, saduran dari terjemahan Abdul Hadi W. M, Pustaka, Bandung, hal. 67.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel