Puisi Paling Romantis : Ekstensi Cinta
Cinta laksana air surgawi yang tertuang dalam cawan emas jiwa
Kemudian mengalir basahi bumi bukti ketundukannya
Laksana hymne puji-pujian ia mendakwa
Kemudian menyatakan pengukuhan dan kepasrahan padanya
Bukit terjal berbatu, lembah gelap nan licin
Padang gersang membakar, sungai deras menghempas
Demikian tak peduli ia menyusur tuk diikuti
Ia tiba untuk dirinya, bukan untukmu
Engkau hanyalah pelayan baginya, bukan majikannya
Ia ada mengadakan dirinya, bukan kamu adakan
Engkau hanyalah bukti keberadaannya, bukan ketiadaannya
Ia tiba untuk memilikimu, bukan kamu miliki
Engkau hanyalah miliknya, bukan milikmu
Ia tiba tuk menaklukkan jiwa-jiwa yang angkuh
Runtuhkan tembok kesombongan
Cengkeram jiwa dengan kelembutan sayapnya
Ia hanya ingin menampakkan adanya
Dengan menyatukan dua jiwa
Yang terpisah jiwa raga ruang dan waktu
Bila kamu paksa ia, tentulah ia akan menjauh
Karena ia yaitu kerelaan
Bila kamu mengikat ia, tentulah ia akan berontak
Karena ia yaitu kemerdekaan
Biarkanlah ia apa adanya
Tunjukkan pelangi rupanya
Tampakkan kecemerlangan wajahnya
Rasakan kesegaran sentuhannya
Hingga kamu lupa pada dirimu
Sesungguhnya ia menempamu, tuk dijadikan persembahan di altarnya
Dan belati yang ia sembunyikan dibawah sayapnya akan menusukKu