Darimana Datangnya Cinta ?
Kata cinta akan memperlihatkan kesan yang berbeda bagi orang yang mendengarnya, tergantung bagaimana pengalaman masing-masing orang perihal cinta. Ada yang menangkap datar saja, ada yang tersipu malu, ada yang memerah pipinya bahkan ada yang tersenyum bahagia, atau senyuman getir di bibir malah menghindari kontak mata ketika ditanya (mungkin tak ingin diketahui diam-diam yang pernah dialaminya perihal cinta). Semakin "pahit" pengalaman atau kisah yang pernah terjadi maka biasanya pendapat yang dikemukan akan terdengar "miring" atau berkesan negatif. Tetapi justru bisa juga mengakibatkan kearifan alasannya ialah bisa memetik pelajaran yang berharga dari pahit getirnya cinta. Namun itu semua tergantung kedewasaan seseorang dalam menanggapi pengalaman batinnya tersebut.
Bagaimanapun rasanya cinta pada tiap orang, masuk akal saja bila tiap orang punya pandangan yang berbeda, sekalipun untuk sebagian orang pandangan tersebut terkesan egois, "miring" atau terlalu hiperbola sehingga tidak masuk akal. Bahkan seringkali kita sulit untuk menjabarkan secara sempurna bagaimana rasanya cinta tersebut. Mungkin bila kita diminta untuk mengemukakan pendapat perihal sesuatu hal maka dengan lancar kita akan dengan gampang menjabarkan secara rinci dan sempurna tetapi perihal CINTA ???….sepertinya sulit untuk memperlihatkan uraian lengkap secara tepat. Berbicara perihal cinta tak akan pernah habis-habisnya, terlebih bagi yang sedang "dimabuk" cinta, banyak anekdot dan kisah lucu perihal cinta, ada yang menyampaikan bila cinta tiba maka orang yang begitu membisu bisa mendadak menjadi pandai bicara atau bisa menuliskan berlembar-lembar puisi perihal cinta. Cinta yang tiba akan disertai banyak sekali reaksi, bagi sebagian orang akan lebih memperhatikan penampilannya, ia bisa saja kelihatan semakin manis dan keren alasannya ialah "hatinya terus bernyanyi"sehingga keceriaan tersebut terpancar dimata dan wajahnya. Ada pula yang dengan suka rela kehilangan miliknya alasannya ialah ingin berkorban biar mendapatkan sebuah cinta. Begitu dasyatnya kah cinta sehingga bisa merubah orang menjadi berbeda. Bercerita perihal cinta tidak bisa dengan logika alasannya ialah cinta tak ada hubungannya dengan rasionalitas tetapi cinta erat sekali hubungannya dengan perasaan. Lalu ada satu pertanyaan yang mengelitik yang bikin ingin tau setiap orang
DARIMANA KAH DATANGNYA CINTA? APAKAH YANG TERJADI SEHINGGA BISA MENGAKIBATKAN DAMPAK YANG BESAR BAGI YANG KETIBAN CINTA???
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah ia walau jalannya terjal berliku, bila cinta memelukmu maka dekaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu……
Khalil Gibran begitu manisnya membuktikan perihal cinta dan reaksi apa yang harus kita lakukan. Ia punya nasehat yang bagus untuk orang-orang yang sedang jatuh cinta. Bahwa cinta tidak saja bekerjasama dengan perasaan yang menyenangkan, kegembiraan atau "serasa dunia penuh bunga" tetapi cinta juga tidak jauh dari rasa sakit, terluka atau kecewa. Ibarat sebuah mata pisau cinta bisa saja menyuguhkan kisah yang romantis tetapi sebaliknya ia tidak segan-segan, tanpa tedeng aling-aling menciptakan luka yang mengangga di hati. Makara Khalil Gibran mencoba untuk membuka mata kita yang sedang jatuh cinta untuk tidak larut dengan kesenangan semata tetapi menyadari juga bahwa kita pun harus siap-siap untuk terluka.
Lalu bagaimana cinta bisa tiba dan bisa pergi ? ada peribahasa yang menyampaikan bahwa cinta itu tiba dari mata dan kemudian turun ke hati. Memang segala sesuatunya di mulai dari mata, alasannya ialah mata merupakan jendela dunia, sebagai salah satu perantara untuk melaksanakan kontak dengan dunia luar.
Namun secara psikologis kita bisa membahas proses yang terjadi ketika cinta tiba bahkan mengapa ia bisa berlalu. Ada proses yang cukup panjang ketika cinta akan datang, walau kalau dilihat dari segi waktu buat sebagian orang terasa singkat, tetapi tetap saja ada proses yang terjadi didalamnya yang tidak disadari orang yang sedang jatuh cinta.
Sebelum cinta tiba biasanya hal yang pertama kita rasakan ialah bahwa ada subyek yang menciptakan kita tertarik (dalam hal ini seseorang dari lawan jenis kita). KETERTARIKAN terhadap orang lain (ATRAKTIF) dan pada tahap ini ialah sebuah awal kita melihat "sesuatu" yang berbeda dengan orang tersebut, biasanya proses ini kita mulai melaksanakan pencarian tentangnya sehingga kita akan mulai menilai perasaan sendiri apakah kita tertarik hanya sebatas simpatik, alasannya ialah ia pintar, ganteng atau asyik untuk diajak ngobrol ? Semakin kita mulai mengenal lebih dalam orang tersebut dan kita pun mulai memutuskan untuk melanjutkan kekerabatan ke arah yang lebih jauh maka MINAT (INTEREST) kita akan semakin besar untuk mengenal orang tersebut lebih jauh dan mendalam.
Kita ingin lebih dekat dengannya, ingin mengenal lebih jauh sifatnya, pribadinya bahkan mungkin minatnya atau pemikiran-pemikirannya. Rasa ingin tahu ini (CURIOUSITY) akan berlanjut dengan pencarian banyak hal tentangnya. Dan dalam pencarian ini biasanya kita akan mulai mengukur berdasarkan standar yang ada pada kita, sosok ideal yang kita punya, dan mulai mempertimbangkan apakah ia bisa menjadi seseorang yang berarti untuk kita atau cukup pantas diberikan porsi tertentu dalam relung hati atau hanya sebatas formasi orang yang pernah kita kenal tetapi untuk menggali lebih dalam kita sudah ogah alasannya ialah mulai melihat ia tidak cocok dengan standar ataupun sosok yang ideal. Namun bila kita memutuskan ingin lebih dekat dengannya maka mulailah muncul perasaan yang berbeda, kita ingin lebih mengetahui pribadinya, mulai muncul perasaan PEDULI (CARE) akan hal-hal yang terjadi padanya, senang akan keberhasilan-keberhasilannya, besar hati akan kelebihannya dan punya toleransi terhadap kekurangannya, ingin selalu didekatnya dan tidak ingin tertinggal akan setiap insiden yang dialaminya dan yang paling penting kita ingin menjadi cuilan dari dirinya, kehidupannya serta dunianya, …..maka bila hal ini terus berlanjut maka puisi Khalil Gibran pun mulai dilatunkan, lagu yang syahdu pun mulai berkumandang alasannya ialah CINTA telah datang.
Sepertinya rumit dan kompleks ya?, sebetulnya tidak, alasannya ialah ketika kita lakoni, semua itu berjalan tanpa kita sadari ibarat layaknya air yang mengalir. Oleh kesannya tak usah heran bila suatu ketika kita sendiri mengalaminya atau sobat kita tiba-tiba menyenangi seseorang yang selama ini sudah usang dikenal dan cintanya gres tumbuh belakangan atau mungkin saja sudah begitu usang dekat tetapi pada ketika ini telah tumbuh getar-getar yang berbeda yang mungkin dulu tidak ada dan tidak pernah terpikirkan, jangan pernah berkomentar atau bertanya "kok bisa ya ia suka dengan cowok/cewek tersebut ???"……ingat cinta tak ada hubungannya dengan logika. Hanya saja yang perlu kita garis bawahi bahwa setiap orang akan berbeda dalam memunculkan rasa cintanya, berdasarkan karakter, gaya bahkan pengalaman yang pernah ia punya. Ada yang begitu romantis, genit menggoda, acuh, anteng dan adem ayem atau justru bersikap "dingin" alasannya ialah tidak tahu harus mengekspresikannya, dan sebaliknya ada yang norak sehingga bikin sebel. Tapi bagaimana pun kita mengekspresikan perasaan cinta hal tersebut syah-syah saja sebatas tidak hiperbola dan tidak menganggu orang lain.
Nah, sudah terang bukan ? bagaimana cinta datang. Uraian di atas hanya menjelaskan bagaimana cinta itu ada tetapi bukan berarti ketika cinta memanggil segalanya terasa gampang atau akan menjadi satu jaminan akan terjadi jalinan kekerabatan yang lebih mendalam (baca:pacaran/menikah) alasannya ialah untuk memutuskan punya akad dengan seseorang banyak pertimbangan lain yang menjadi faktor penentu, tidak cukup modal cinta (hal ini juga tergantung dengan tingkat kedewasaan), biasanya
SEMAKIN DEWASA SESEORANG AKAN SEMAKIN HATI-HATI DALAM MEMUTUSKAN