8 Letusan Gunung Berapi Terdahsyat Di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak gunung berapi yang masih aktif hingga dikala ini. Beberapa diantaranya pernah mencatatkan rekor letusan fantastis yang menciptakan dunia ikut mencicipi dampaknya. Besarnya letusan sebuah gunung berapi sanggup dihitung memakai pengukuran VEI.

Volcanic Explosivity Index atau VEI dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan gunung berapi.

Berikut ini yakni 8 gunung berapi di Indonesia yang pernah tercatat mempunyai letusan yang dahsyat diukur memakai VEI. diurut dari nomer 8 :

8. Gunung Kelud (Kediri Jawa Timur) : VEI=4
Munculnya gunung baru, setelah letusan tahun 2007
Sejak kala ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Pada tahun 1926 sebuah sistem untuk mengalihkan pedoman lahar telah dibuat secara ekstensif dan masih berfungsi hingga kini, sistem pengalihan ini dibuat setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akhir banjir lahar hirau taacuh menyapu pemukiman penduduk.

Pada kala ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkatkan aktivitasnya, hingga puncaknya muncul gunung gres di tengah-tengah danau kawah Kelud. Pola ini menciptakan para andal gunung api menyimpulkan terjadi siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.

7. Gunung Merapi (Sleman Jogjakarta) : VEI=4
Gunung Merapi yakni yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di pecahan selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung semenjak 400.000 tahun lalu, dan hingga 10.000 tahun kemudian jenis letusannya yakni efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menjadikan kubah-kubah lava.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.

Letusan besar pada tahun 1006 menciptakan seluruh Pulau Jawa diselubungi bubuk vulkanik. Diperkirakan, letusan tersebut mengakibatkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusan terdahsyatnya terjadi di tahun 1930 yang menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.

6. Gunung Galunggung (Tasikmalaya Jawa Barat) : VEI=5
Keindahan kawah Galunggung ketika tertidur
Letusan tahun 1982 yang disertai Halilintar
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus dengan dahsyatnya pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil investigasi kawah memperlihatkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.

Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober 1882, letusannya menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, bubuk halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.

5. Gunung Agung (Bali) : VEI=5
Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif hingga kini, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang adakala mengeluarkan asap dan abu. Meskipun dari kejauhan gunung ini tampak kerucut, ternyata didalamnya terdapat kawah besar.

Dari puncak gunung Agung terlihat terang puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung ini sering tertutup awan.

Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari 1963 lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung.

Pada tanggal 17 Maret 1963, gunung Agung meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan pedoman piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei 1963 mengakibatkan pedoman awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.

4. Krakatau (Selat Sunda) : VEI=6

 

Letusan dahsyatnya sangat melegenda, dampaknya pernah dirasakan hingga Eropa dan Amerika, bahkan rumah produksi film di Barat mengabadikannya dengan menciptakan Film perihal dahsyatnya letusan gunung Krakatau ini.

Krakatau yakni kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna alasannya yakni letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.

Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa lebih. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini yakni yang terdahsyat di daerah Samudera Hindia.

Suara letusan itu terdengar hingga di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues akrab Afrika, yang berjarak 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di selesai Perang Dunia II.
Letusan Krakatau mengakibatkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akhir debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup hingga setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini gotong royong masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, serta Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska.

Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi insan masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi insan sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah bahari sudah dipasang. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa dikala itu teknologi gosip sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau yakni tragedi besar pertama di dunia setelah inovasi telegraf bawah laut. Sayangnya kemajuan tersebut belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para andal geologi dikala itu bahkan belum bisa memperlihatkan klarifikasi mengenai letusan tersebut.

3. Maninjau (Sumatra Barat) : VEI=7
Kaldera Maninjau dibuat oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau yang membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Memiliki volume 220-250 km ³ dan panjang 20 km serta lebar 8 km.

2. Gunung Tambora (Sumbawa NTB) : VEI=7
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar semenjak letusan danau Taupo pada tahun 181.

Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini mengakibatkan selesai hidup hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000 – 12.000 di antaranya terbunuh secara pribadi akhir dari letusan tersebut.

Bahkan beberapa peneliti memperkirakan ada 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan alasannya yakni menurut atas asumsi yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini mengakibatkan perubahan iklim dunia.

Satu tahun berikutnya yaitu tahun 1816 disebut sebagai tahun tanpa ekspresi dominan panas alasannya yakni perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa alasannya yakni debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan selesai hidup ternak di Belahan Utara yang mengakibatkan terjadinya kelaparan terburuk pada kala ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.

1. Toba Supervolcano (Sumatra Utara) : VEI=8
Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat insan di planet Bumi.
73.000 tahun yang kemudian letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami, Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif lagi dan mengancam umat manusia.

Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi semenjak masa dimana insan bisa berjalan tegak, bahkan letusan Krakatau yang mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.

Padahal krakatau mempunyai daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya mempunyai daya ledak 0,015 megaton, yang artinya daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.

Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat insan 73.000 tahun yang lalu. Saat itu insan neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia.

Saat itu sangat hirau taacuh di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu. Selain itu makanan herbivora, mammoth dan rino berbulu juga seringkali menjadi sajian makanan manusia.

Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang kini dikenal dengan nama Sumatera, meletus dengan sangat dahsyat. Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik bubuk yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi insan menjadi hanya sekitar 5000 hingga 10.000 insan saja.

Sebenarnya insan jaman kini berasal dari beberapa ribu insan yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu. Oleh alasannya yakni itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia.

Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang sanggup ditemuai di area tersebut (Indonesia) sekarang, beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa ahad setelah gempa di dasar bahari pada bulan Desember 2004.

Walaupun Toba hingga dikala ini masih tertidur jauh dan kondusif dibawah sebuah bahari besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara, banyak orang yang takut apabila suatu dikala Gunung Berapi di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa-bisa membangunkan Raksasa yang sedang tidur.

Vulkanologis Prof. Ray Cas menyampaikan "Hal itu mungkin saja terjadi, tapi jikalau Toba siap untuk meletus dan insiden diatas bukanlah satu-satunya indikasi akan insiden tersebut".

Sang andal tersebut berpikir bahwa mungkin saja suatu hari nanti letusan besar lain akan terjadi tapi hal itu gres akan mungkin terjadi sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi. Tetapi semoga bagaimana pun tidak semua hal sanggup diprediksi.


**Dikutip dari banyak sekali sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel