4 Spesies Binatang Purba Yang Masih Hidup Di Indonesia

1. Komodo

 

Komodo, atau yang biasa disebut dengan Komodo Dragon (Varanus komodoensis), merupakan kadal terbesar di dunia dengan panjang badan mencapai 2-3 meter dan berat mencapai 70-140 kg. Ukurannya yang besar ini berafiliasi bersahabat dengan tanda-tanda gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya badan hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau daerah hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Komodo merupakan dinosaurus purba yang hanya hidup (endemik) di Indonesia saja, tepatnya di Taman Nasional Pulau Komodo. Walaupun begitu komodo juga sanggup ditemukan di dua pulau lain disekitar pulau komodo yakni, pulau Rinca dan Pulau Padar.

Rahasia Kadal Komodo sampai sanggup bertahan selama 40 juta tahun ialah alasannya ia mempunyai sistem pertahanan hidup alami yang terdapat pada kuku serta air liurnya. Air liur komodo sangat mematikan alasannya mengandung 66 jenis basil mematikan. Rahasia lain mengapa komodo sanggup bertahan selama ini ialah alasannya cara bereproduksi komodo sangat istemewa. Komodo sanggup bertelur tanpa adanya pejantan (partenogenesis).


2. Coelacanth (Raja Ikan Laut Purba)

 

Ikan raja bahari atau Coelacanth merupakan ikan purba yang banyak hidup pada 360 juta tahun yang lalu. Ikan raja bahari yang dikenal sebagai Coelacanth sekarang hanya tersisa dua spesies yaitu Latimeria menadoensis (Indonesia Coelacanth) dan Latimeria chalumnae (Comoro Coelacanth). Sedangkan banyak sekali jenis lainnya, sekitar 120 spesies, dinyatakan telah punah dan hanya ditemukan fosilnya saja.


Coelacanth yaitu jenis ikan berparu-paru yang dipercaya sebagian andal sebagai nenek moyang tetrapoda, yaitu nenek moyang binatang yang hidup di darat termasuk manusia. Ikan raja bahari atau Coelacanth mempunyai habitat di lautan dalam, 700 meter di bawah permukaan laut. Meski terkadang ikan purba ini sanggup berada dikedalaman bahari 200 meter.

Pada tahun 1998, seekor ikan raja bahari tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan jenis ini bahu-membahu sudah umum dikenal oleh nelayan setempat namun belum terdiskripsikan sampai seorang peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Erdmann dan beberapa temannya termasuk ilmuan LIPI mempublikasikannya dan belakangan ikan raja bahari ini disebut sebagai spesies baru, Latimeria menadoensis ( Coelacanth Sulawesi).

Antara ikan raja bahari spesies Latimeria chalumnae (Coelacanth Komoro) dan Latimeria menadoensis (Coelacanth Sulawesi) mempunyai ciri-ciri yang serupa. Ekor ikan purba ini berbentuk mirip kipas dengan mata yang besar dan sisik yang terlihat tidak tepat (seperti batu). Panjangnya mencapai 2 meter dengan berat mencapai 80-100 kg. Perbedaannya terdapat pada warna kulit Latimeria menadoensis yang berwarna coklat sedangkan Latimeria chalumnae berwarna biru baja.


3. Buaya
Seperti telah kita ketahui bersama bahwa buaya merupakan salah satu binatang purba yang tersisa di bumi ini. Buaya merupakan binatang Karnivora yang sanggup hidup di air dan daratan. Indonesia mempunyai 7 spesies buaya dari total seluruh spesies buaya yang ada di Dunia.
Spesies buaya yang terdapat di Indonesia antara lain :

# Buaya muara (Crocodylus porosus) :

 

Buaya muara merupakan spesies buaya yang terbesar, terpanjang dan terganas di antara jenis-jenis buaya lainnya di dunia. Buaya muara juga mempunyai habitat persebaran yang sangat luas, bahkan terluas dibandingkan spesies buaya lainnya. Buaya muara sanggup ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan Bangladesh) sampai Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit bagi buaya muara selain Australia.

#Buaya irian (Crocodylus novaeguineae)

 

Buaya irian hanya terdapat di pulau Irian (Indonesia dan Papua Nugini). Bentuk badan buaya yang hidup di air tawar ini mirip buaya muara hanya berukuran lebih kecil dan berwarna lebih hitam.

#Buaya mindoro (Crocodylus mindorensis)

 

Buaya mindoro semula termasuk anak jenis (subspesies) dari buaya irian (Crocodylus novaeguineae) tapi sekarang buaya ini di anggap sebagai jenis tersendiri. Buaya mindoro di Indonesia sanggup ditemukan di Sulawesi bab timur dan tenggara.

#Buaya kalimantan (Crocodylus raninus)

 

Buaya kalimantan mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan buaya muara. Lantaran itu buaya yang hanya sanggup ditemui di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan ini statusnya masih menjadi perdebatan para ahli.

#Buaya siam atau buaya air tawar (Crocodylus siamensis)

 

Buaya Siam diperkirakan berasal dari Siam. Buaya siam selain di Indonesia sanggup dijumpai pula di Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos, dan Kamboja. Di Indonesia, buaya siam hanya terdapat di Jawa dan Kalimantan.

#Buaya sahul (Crocodylus novaeguineae)

 

Buaya sahul bahu-membahu sama atau masih dianggap satu jenis dengan buaya irian. Namun oleh beberapa andal taksonomi buaya sahul yang hanya tersebar di Papua bab selatan ini diusulkan untuk menjadi spesies tersendiri.

#Buaya senyulong (Tomistoma schlegelii)

 

Buaya senyulong tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Yang membedakan buaya senyulong dengan jenis buaya lainnya yaitu moncongnya yang relatif sempit.


4. Arwana

 

Menurut kelompok kuno Osteoglossids, ikan ini sudah ada pada periode Jurassic. Saat ini, mereka sanggup ditemukan di Amazon, dan di beberapa bab Afrika, Asia dan Australia
Kadang-kadang disimpan sebagai binatang peliharaan eksotis, arwana yaitu predator rakus yang memakan binatang kecil yang sanggup mereka tangkap, termasuk burung dan kelelawar yang mereka tangkap dalam penerbangan pertengahan (mereka sanggup melompat sampai 2 meter (6 ‘6 “) ke udara) .
Di Cina, arwana populer sebagai “Ikan Naga” alasannya penampilan mereka, dan mereka dianggap Pembawa keberuntungan/Nasib Baik.

*Sumber: www.yangcocok.blogspot.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel