Sensasi Dan Persepsi Didalam Psikologi Komunikasi

SENSASI

Tahap paling awal sekali dalam proses penerimaan info ialah adanya sensasi yang berkaitan dengan penginderaan insan yang terhubung dengan lingkungan sekitarnya (Jalaluddin Rakhmat 2011: 48). Menurut Benyamin B. Wolman (1973 yang dikutip dalam Jalaluddin Rakhmat 2011: 48) sensasi ialah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbol atau konseptual, dan terutama sekali bekerjasama dengan alat indera. Sementara Dennis Coon (1977) menyampaikan kalau alat-alat indera mengubah info menjadi impuls-impuls saraf—dengan bahasa yang dipahami oleh otak—maka terjadilah proses sensasi.

Alat indera insan mempunyai tugas yang sangat penting dalam mendapatkan info dari lingkungan. Melalui alat indera pula, insan sanggup memahami kondisi lingkungan, memperoleh ilmu pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk sanggup berinteraksi dengan dunianya. Seperti yang dinyatakan oleh John Locke (dikutip dalam Jalaluddin Rakhmat 2011: 48) bahwa there is nothing in the mind except what was first in the senses; tidak ada apa-apa dalam jiwa kita insan kecuali terlebih dahulu dirasakan/diterima oleh indera. Semua yang ada di dunia sanggup kita kenal dan kita ketahui pertama kali melalui santunan alat indera.


Ketika berbicara mengenai alat indera, tentu dalam pengetahuan Anda sebagai orang awam, insan mempunyai lima alat indera; penglihatan, penciuman, pendengaran, lidah dan peraba. Namun dalam dunia psikologi, alat indera dikenal lebih dari lima yang kita ketahui itu, bahkan ada yang menyebutkan ada 19 jumlahnya. Namun di sini akan dibahas sembilan alat indera yang kerap dibahas oleh para sarjana psikologi, yaitu: penglihatan, pendengaran, kinestesis, vestibular, perabaan, temperatur, rasa sakit, perasa, dan penciuman (Jalaluddin Rakhmat 2011: 49). Apa saja yang menyentuh sistem indera insan disebut sebagai stimulus yang kemudian akan diolah menjadi info atau pesan. Kemudian, indera tersebut sanggup dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Indera eksteroseptor: indera yang mendapatkan info dari luar di antaranya ialah indera pendengaran atau mata
  2. Indera interoseptor: indera yang diterima dari dalam individidu contohnya dilakukan oleh sistem peredaran darah manusia
  3. Indera proprioseptor: indera yang mendapatkan gerakan badan kita sendiri contohnya dilakukan oleh vestibular

Persepsi

Coba Anda jauhkan materi bacaan ini sekitar 60 cm dari jarak Anda biasa membaca, kemudian dekatkan. Apa yang bisa Anda kemukakan wacana pengalaman itu? Bahwa dikala berjarak lebih jauh dari jarak Anda biasa membaca, mungkin sebagian dari Anda mendapati goresan pena di modul ini agak kabur, atau yang lainnya mendapati bahwa tulisannya mengecil. Kemudian dikala modul didekatkan kembali, Anda memperoleh jarak nyaman untuk melihat dan membacanya. Inilah yang disebut dengan sensasi. Ketika Anda melihat huruf, merangkainya dalam kalimat dan mulai menangkap makna dari kalimat-kalimat yang Anda baca, terjadilah persepsi.


Dari ilustrasi di atas, sanggup kita ketahui bahwa persepsi ialah pengalaman wacana objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan info dan menafsirkan pesan (Jalaluddin Rakhmat 2011: 50). Dengan kata lain, persepsi ialah menawarkan makna pada stimulus inderawi, sehingga sensasi yang diterima ialah merupakan bab dari persepsi yang terbentuk. Namun, apakah untuk membentuk suatu penafsiran makna dari info inderawi tersebut hanya melibatkan sensasi semata? Tidak. Kita memerlukan adanya atensi, ekspektasi, motivasi dan memori untuk sanggup merumuskan sebuah penafsiran terhadap stimulus yang diterima. Seperti juga dengan sensasi, persepsi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu perhatian, faktor personal dan situasional. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel