Darah Dan Pembentukan Sel Darah

DARAH

Darah insan yaitu cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya yaitu mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel di seluruh tubuh, mengangkut gas, zat gizi, zat sisa, sel-sel, dan hormone keseluruh tubuh. Darah membantu untuk mengatur PH, suhu, dan kandungan air dalam sel, mencegah kehilangan darah melalui pembekuan darah, dan melindungi terhadap penyakit melalui kerja sel darah merah dan anti bodi.
  1. Sel darah merah
    Sel darah merah atau eritrosit dihasilkan dalam sumsum tulang, kehilangan nukleusnya, dan menjadi penuh dengan hemogalobin, yang mengikat oksigen dan karbon dioksida. Sel-sel bikonkaf ini bergerak melalui kapiler yang sempit dengan lebiih gampang tanpa adanya nucleus. Sel darah merah mempunyai diameter 7µm, dan bersifat eosinofilik alasannya yaitu kandungan proteinnya yang tinggi.
  2. Sel darah putih
    Sel darah putih lebih sedikit dibandingkan sel darah merah, menyerupai yang ditunjukkan melalui apus darah.
  3. Trombosit
    Trombosit merupakan fragmen sitoplamik yang dibuat oleh sel multinukleus dalam sumsum tulang. Trombosit menempel pada jaringan kolagen pada tepi luka untuk membentuk sumbatan, memicu pembentukan bekuan, dan menyekresi faktor- faktor yang terlibat dalam perbaikan vaskuler. Trombosit tidak mempunyai nucleus, namun mengandung mitokondria, mikrotubulus, filament aktin, granula glikogen, beberapa golgi, dan ribosom.
 Darah insan yaitu cairan jaringan badan Darah dan Pembentukan Sel Darah
Sumber Gambar : j-cul.com

HEMOPIESIS (Pembentukan Sel Darah)

Hemopiesis yaitu proses berkembangnnya sel darah matur dari sel-sel precursor. Hemopoesis terjadi secara berkesinambungan disepanjang kehidupan embrionik sampai remaja , ketika sel darah gres secara konstan menggantikan sel darah matur yang renta dalam sirkulasi.

  • Sel-sel punca limfoid multipoten


  1. Sel-sel ini selanjutnya berdiferensiasi menjadi Limfosit B dan Limfosit T.
  2. Limfosit B mengalami maturasi dalam sumsum tulang, mulai mengekspresikan imunoglobinnya pada permukaannya (IgM dan IgD), dan disajikan dengan antigen senidiri untuk menguji spesifitas ikatannya. Jiak sel-sel ini lolos uji, dan tidak bereaksi dengan antigen sendiri, sel-sel tersebut meninggalkan sumsum tulang dan berjalan melalui pedoman darah melalui nodus limfatikus dan jaringan limfoid laiinnya. Limfosit T mengalami maturasi dalam timus melalui interaksinya dengan sel-sel epitel timus. Selanjutnnya sel-sel tersebut bergerak melalui pedoman darah menuju jaringan limfoid porifer. Antigen disajikan sel T melalui sel T penyaji antigen dalam jaringan ini. Sel t selanjutnya sanggup berdifferensiasi menjadi sel T helper dan sel T sitotosik. CD4 dan CD8 merupakan jenis ‘cluster of differentiation’ yang ditemukan dalam permukaan sel.



  • Sel-sel punca mieloid multipoten
  1. Unit pembentukan koloni megkarosit,
  2. Unit pembentuk koloni eritroid
  3. Unit pembentukan koloni granulosit/neutrofi
  4. Unit pembentukan koloni basofil
  5. Unit pembentuk koloni eosinofil

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel