Faktor Lahirnya Filsafat : Berguru Filsafat

 hal yang mendorong insan untuk berfilsafat Faktor Lahirnya Filsafat : Belajar FIlsafat
Tokoh Filosof Besar : Aristoteles

Ada 5 hal yang mendorong insan untuk berfilsafat, yaitu :

1.    Keheranan (Thauma Zein)
2.    Kesangsian/ keraguan (Skeptis)
3.    Kesadaran akan keterbatasan
4.    Rasa ingin tahu
5.    Kodrat insan sebagai makhluk berpikir

1.    Keheranan
Plato dan Immanuel Kant beropini bahwa rasa heran merupakan asal filsafat.
Menurut Plato : mata kita member pengamatan bintang-bintang, matahari dan langit.  Pengamatan ini member dorongan untuk menyelidiki.  Dari penyelidikan ini filsafat berasal.
Dua tanda-tanda yang paling mengherankan menurut Immanuel Kant : Coelum stellatum supra me, lex moralis intra me (langit berbintang-bintang di atasku, aturan etika dalam hatiku).

2.    Kesangsian/Keraguan
Augustinus ( 354-430) dan Rene Descartes (1596-1650) beropini bahwa kesangsian merupakan sumber utama bagi fatwa manusia.  Sikap ragu-ragu sangat mempunyai kegunaan untuk menemukan titik pangkal yang tidak mencurigai lagi.  Titik pangkal ini berfungsi sebagai dasar untuk semua pengetahuan lebih lanjut.
Rene Descartes : Cogito ergo sum ( aku ada sebab aku berpikir).  Berpikir maksudnya yaitu menyadari.

3.    Kesadaran akan Keterbatasan
Beberapa filsuf menyampaikan bahwa insan mulai berfilsafat jika dia menyadari betapa kecil dan lemah ia, dibandingkan dengan alam semesta sekelilingnya.  Ia mulai memikirkan bahwa di luar insan yang terbatas niscaya ada sesuatu yang tidak terbatas.

4.    Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu yang ada pada setiap manusa mendorongnya untuk berpikir sedalam-dalamnya wacana apa yang tidak diketahuinya.

5.     Kodrat Manusia sebagai Makhluk Berpikir
Menurut Aristoteles : Ens Methapisium (manusia berpikir  : insan berfilsafat).

6.    Karena Tuhan berfilsafat

Khusus untuk penggalan ke enam yaitu embel-embel dari saya, dan ini aku buat lebih khusus untuk Theis, bukan untuk Agnosti dan Atheis, dan aku lebih khususkan lagi ke Theislam, jadi Saat yang kuasa membuat segala yang ada, dalam proses tersebutlah yang aku katakana Tuhan Berfilsafat, dan begitu pula dengan namanya yang Maha Bijaksana.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel