Thales Dan Arasy Di Atas Air
Pagi ini tepatnya 1 menit sebelum jam 3 karenanya selesai kiprah filsafat yang diberikan oleh yang kuasa di bawah lapisan nirwana fakultas ushuluddin, filsafat dan politik, alasannya merasa masih belum sanggup tidur karenanya saya putuskan sebelum tidur saya titipkan pikiranku kedalam kolom status ini semoga tidak dibawah tidur haha. pikiran ini bermula saat suatu pertanyaan dari kiprah filsafat yang saya maksud diatas yang mempertanyakan fatwa dari senior saya Thales seorang filosofis besar yang menyampaikan bahwa segalanya berasal dari air. melihat coretan tangan saya sendiri didalam lembar balasan yang kebetulan dan sudah niscaya lembar balasan milik saya sendiri haha tertulis bahwa pendapat thales yaitu segala sesuatu berasal dari air dan alhamdulillah anda yang membaca postingan ini telah berputar-putar melalui jalur abjad-abjad yang saya susun dengan keyboard laptop dimana laptopku ini yaitu laptop milik saya sendiri
Haha demikian pengantar yang saya rasa terlalu bebas tanpa arah sehingga menciptakan saya beserta anda yang insya allah di bebaskan dari ikatan ikatan pengikat hehe. okok kita lanjut ke pembahasan
Dari pendapat thales yang menyampaikan bahwa segalanya berasal dari air yang bila saya hidup di masanya insya allah saya percaya dan menafikannya kemudian percaya kembali, bila kita kaitkan dengan ayat al-Qur'an surah Hud ayat 7 maka sanggup kita simpulkan bahwa bergotong-royong ada hikmanya pendapat thales tersebut.
Untuk lebih jelasnya mari kita simak dongeng Tauhid di bawah ini, yang insya allah bila saudara setuhan saya niscaya akan mengenal yang kuasa saudara yang tiada lain yaitu Tuhan didalam tuhan. bila anda mengerti akan hakekat dongeng di bawah ini.
Berawal dari agamaku islam, saya mempercayai bahwa Allah yaitu Tuhanku, dengan modal inilah saya beranjak ke Makassar untuk melanjutkan kuliah di UIN Alauddin Makassar, kebetulan jurusan saya yaitu Filsafat dimana sepengetahuan awal saya ialah filsafat yaitu mempertanyakan kembali keyakinan yang saya bawah dari kampung. yaitu Tuhan ada dan Tuhanku yaitu Allah. semasa berproses di jurusan filsafat alhamdulillah saya sudah kafir dan berproses menjadi orang yang insya allah tidak kafir di mata Allah yang sekaligus mataKu, alhamdulillah selama berproses di jurusan filsafat saya sudah sesat. dimana saya tersesat tidak jauh dari indonesia. hehe ,lanjut cerita. Saya tersesat di tengah-tengah hutan perkotaan makassar yang bergotong-royong kabupaten Gowa (hehe)
Saya mulai berproses dari tengah hutan, berjalan dan berfikir yaitu prosesku, di tengah perjalan saya melihat sebuah perkumpulan air yang membentuk sebuah wadah yang hening lagi sunyi dari gelombang air tersebut, sekilas saya teringat dengan fatwa Thales bahwa segalanya berasal dari air, saya mendekati air tersebut, kaget. Itu yang saya rasakan saat air tersebut menyapaku dan meminta email serta facebookku, didalam hati kuhadirkan sebuah tanya (Mungkin saya sudah absurd bicara dengan air hehe,) wkwkwk lanjut2. saya mendekati air tersebut dan memikirkan pernyataan thales. andaikan ini yaitu film yang saya sutradarai saya akan menciptakan adegan dimana saya dihampiri malaikat kemudian di beri wangsit tapi sayangnya ini hanya barisan paragraf dalam status facebookku, oleh alasannya itu saya putuskan untuk melanjutkan mengetik dan fokus kepada pembahasan yang entah lari ke arah mana.
Saya mendekatkan wajah ke segumpalan air tersebut, kemudian nampak sebuah bayang-bayang di atas air tersebut kemudian saya berfikir apakah ini yang dimaksud arasy di atas air? entah yang mana yang benar alasannya berdasarkan malaikat yang kebetulan salah satu sahabat saya di kursi perkuliahan jurusan filsafat menyampaikan "Tuhanpun berfilsafat". fikiranku mulai kacau... sehingga saya tak tau lagi dimana peletakan kata dalam statusku ini yang salah, yang benar, yang tepat lagi sempurna. tangan mengetik dengan lincahnya tanpa tau akan makna yang akan saya saya sampaikan, yang karenanya menciptakan status ini kacau dari tema pertamanya, tetapi bila teman-teman mengetahui hakikatnya bahwa pada karenanya semuanya dalah Kefanaan (Kalimat LaIlahaillallah). Persis dengan statusku ini.
Aku berjalan terus mengikuti kursor formasi pengetikan didalam status ini, tanpa saya teliti lagi kata-kata yang telah saya tuliskan, tanpa saya lihat kembali apa-apa yang saya tulis. Sama ibarat keyakinanku terdahulu, tanpa mempertanyakan. saya dengan yakin menyampaikan Tuhanku yaitu Allah. tanpa mempertanyakan bahwa nabiku yaitu Muhammad. apakah itu yang dimaksud yakin?
dan saya mulai sadar kini sudah jam 15.38 yang nantinya pada pagi hari tepatnya jam 9 saya akan Final. beginilah orang-orang yang menyesal pada hari yang akan tiba nanti. tidak menyadari sebelumnya. kemudian semngatku menulis mulai menurun dikarenakan kantuk. beginilah orang-orang yang hanya men aminkan awalnya tanpa meluruskan akhirnya. dan inilah Arasy di atas air. yang segala sesuatu yang bersifat batin niscaya ada Zjahirnya tak terkecuali tuhan. dimana dzahir tuha(sifat) yaitu Muhammad dan batinnya iadah Dzatnya, maka kedatangan Muhammad yaitu nyatanya Allah. serta datangnnya saya ialah muhammad, maka nyatalah ke esaan Allah azza wajallah.
Saya rasa cukup terperinci saudara setuhan.. yah terperinci berdasarkan saya heheh kalau buat teman-teman semua saya tidak tau haha. berfikir shob....