Ketika Yang Kuasa Bermohon Kepada Ridha Dan Rezki(Hawa)
Ketika Tuhan Bermohon kepada Ridha dan Rezki(Hawa) |
Mungkin kali ini saya akan share sesuatu, hehe sesuatu apa dulu? Entah ini puisi atau apa. Yang terang ini ialah goresan pena saya ketika ini.saat lagi karam ke alam Murka walbaqa haha. Terkadang jadi orang alay itu susah saudara2.apalagi kalau jadi seorang Filhosofis (filsafat). Mau bilang saya lagi resah aja butuh 1000 formasi kata untuk mengungkapkannya. Hehe yang terang ini ialah kisahku.
Ok tanpa basa-basi lagi nih beliau Tulisanku
Ketika Tuhan Bermohon kepada Ridha Rezki(Hawa)
Aku berjalan di permukaan bumi ini sebagai manusia yang tepat lagi tiada kekurangan. Itu sebelum kau melepas diri dari keInsananku, sekarang segala kekuranganku nampak begitu jelas, saya bagaikan Ruh yang tak bertempat. Aku bagaikan malaikat yang tiada perintah ,aku bagaikan Tuhan yang tiada di kenal,aku bagaikan Pencipta yang tiada ciptaan, saya bagaikan Rasul yang tiada pengikut.
Sekilas menyerupai dongeng Nabiyulloh Adam as dengan tulang rusuknya(Hawa), ketika semua keindahan nirwana hilang sekejap lintas cahaya ketika keduanya menjadi pelanggar akan aturan Allah Azza Wa Jalla. Begitulah keindahan yang kita susun bagaikan huruf demi huruf menjadi sebuah kata yang tersusun menjadi sebuah goresan pena singkat menyerupai goresan pena saya ini.
Terdapat hakekat dibalik goresan pena yang hina ini menyerupai jua dongeng Nabiyulloh Adam as yang dikisahkan memakan Buah yang dilarangkan allah tapi apakah itu benar? Hanya alasannya ialah memakan sebuah Buah kemudian dikeluarkan dari keindahan di atas indah yang tiada menandingi keindahannya(surga)? Begitu pula goresan pena saya ini yang hanya terlihat sederhana tetapi sungguh dibalik semua ini ada dongeng pribadiku yang tersembunyi, menyerupai Api ketika bangkit ketika dalam sholat, menyerupai Angin ketika Ruku' didalam sholat, Air ketika sujud didalam shalat dan Tanah ketika duduk didalam sholat. Semua berpadu begitu indah, saking indahnya tiada saya mengingat lagi akan kekuranganku, saking utuhnya saya bagaikan khalifah di muka bumi yang berjalan setara dengan pengikut setia baginda Rasullulloh. Tapi apa yang terjadi kini? Ketika Ridha tiada lagi Rezki ketika rezki tiada lagi ridha serta pilihan seorang Hawa menjadi lain. Ketika Adam as ditinggalkan Hawa akan sikapnya, ketika Hawa tak sejalan lagi dengan Adam as. Aku tak tau saya bagaikan Ridha tanpa Rezki dan Hawa(perempuan : Yanti) ,aku bagaikan Insan tanpa Kamil. Aku bagaikan Rasul tanpa Allah. Aku bagaikan 'La' didalam kalimat Lailahaillallah . Apapun yang saya tulis didalam tulisanku ini, ini ialah kisahku yang saya namai : Ridha Rezki(Hawa), dimana sebutan wanita menjadi Yanti. Dan menjadi satu kesatuan ,antara formasi Abjad yang padu dan saling melengkapi menjadi Ridha Rezki(yanti) . Begitu lengkap kata ini. Yah itu sebelum Hawa(Yanti) memisahkan diri, itu sebelum adam dan hawa dikeluarkan dari surga, itu sebelum kau pergi didalam keinsananku.
Hingga ketika ini saya bagaikan ilahi yang tak ber hamba. Hingga ketika ini seakan saya ilahi yang meminta ampun kepada hambaku, ilahi yang memohon kepada hamba untuk memujaku kembali. rasul yang tiada tuhan.
Akhir susunan kata, ' Hay hambaku , jikalau kelak kau tak mau menyembahku itu tidak masalah, tapi tolong(Tuhan bermohon) hargai Ridha dan Rezki yang telah saya berikan kepadamu ' hargai pemberianku. Itu saja.
Hehe selesai. Mungkin tulisannya tamat tp sungguh makna yang akan dibawakan oleh goresan pena ini takan sesingkat dan sederhana menyerupai susunan kata di atas.mungkin sanggup di kata Maha Tak terbatas. Haha alay atau tidak begitulah filsafat, ingin memberikan saya sayang kau saja butuh 1000 kata. Haha
Semoga bermanfaat bro dan sis. Eh kalian boleh sebarkan selama ada sumber dan penciptanya.
Wassalamualaikum wr,wb.