Kisah Rasulullah : Provokasi Yahudi

SIRAH RASULULLAH

Assalamualaikum wr,wb.
Berikut yaitu lanjutan Sirah Nabi Muhammad SAW

Provokasi Yahudi

Rona muka Muhammad memerah. Ia tak menyangka bahwa pengikutnya begitu pengecut. Kaum Qurais telah mengirimkan tantangan untuk bertempur di Badar kembali. Nua'im bin Mas'ud -kurir Qurais-bahkan mengabarkan hal yang menakutkan. Katanya, pihak Mekah telah menyiapkan pasukan dengan kekuatan yang tak akan terbayangkan warga Madinah.

Muhammad mengajak warganya kembali mengangkat senjata. Namun mereka cuma terdiam. Melihat itu, Rasul pun bersumpah akan tetap pergi ke Badar, meskipun seorang diri. Baru sehabis itu, satu per satu mereka membulatkan tekad: siap menghadapi Qurais. Muhammad menyerahkan kepemimpinan Madinah pada Abdullah -anak tokoh oportunis Abdullah bin Ubay. Ia memimpin pasukannya ke Badar.

Di pihak Qurais, Abu Sofyan juga telah meninggalkan Mekah. Dua ribu pasukan ikut bersamanya. Namun, sehabis dua hari perjalanan, Abu Sofyan membatalkan niatnya. Ia membawa pasukannya pulang ke Mekah. Pasukan Muhammad menunggu selama delapan hari sebelum kembali ke Madinah.

Perang telah terhindarkan. Namun, sebelum bencana itu, banyak sekali hal besar telah terjadi di kalangan muslim. Kehancuran dalam Tragedi Uhud telah meruntuhkan wibawa masyarakat Islam di Madinah. Musuh, yang semula sempat takut, kini bangun mengincar kaum Muslim. Dua abang beradik anak Khuailid, Tulaiha dan Salama, mulai memobilisasi Bani Asad untuk menggempur Muhammad.

Sebanyak 150 pasukan gerak cepat pimpinan Abu Salama bin Abdul Asad bergerak secara rahasia menggempur musuh di sarangnya. Kekuatan Bani Asad hancur total. Setelah itu, Khalid bin Sufyan di Nakhla hendak berbuat serupa. Dia mulai mengorganisasikan pasukan. Upaya Khalid terhenti sehabis beliau dibunuh Abdullah bin Unais di rumahnya sendiri.

Berbagai siasat kemudian dirancang untuk melawan Muhammad. Misalnya yang dilakukan masyarakat Hudhail. Mereka minta Muhammad supaya mengirim utusan untuk mengajarkan Islam. Muhammad menugasi enam orang. Empat orang utusan Rasul itu dibantai di tengah jalan. Dua orang lainnya, Zaid dan Khubaib dijual pada orang Qurais untuk balas dendam.

Zaid sempat ditawari untuk dibebaskan asalkan bersedia membunuh Muhammad. Ia menggeleng, kemudian kepalanya dipenggal sebagai akhir atas simpulan hidup Umaya bin Khalaf di Perang Badar. Khubaib sempat minta waktu untuk salat dua rakaat sebelum disalib.

Muhammad sangat berduka. Apalagi kemudian 38 dari 40 orang pilihannya untuk berdakwah ke Najd dibantai di Bi'ir Sauna, pada 625 Masehi. Mereka ditugasi atas usul untuk berdakwah, dan di bawah proteksi seorang terkemuka, Abu Bara'. Kini mereka tewas. Yang selamat, Amr bin Ummaya juga mengalami dilema sebab ia keliru membunuh dua orang yang disangkanya yaitu musuh.

Muhammad minta santunan Yahudi Bani Nadzir yang terikat perjanjian dengan Islam untuk menuntaskan salah bunuh itu. Namun beberapa orang Banu Nadzir malah berkomplot untuk membunuh Muhammad. Atas provokasi Abdullah bin Ubay serta Huyay, Yahudi itu melawan. Pertempuran sempat terjadi selama 12 hari. Sebagaimana Bani Qainuqa terdahulu, Bani Nadzir pun kemudian diusir dari Madinah.

Tantangan paling serius muncul dari Ghatafan, terutama dari Bani Muharib dan Tha'laba. Muhammad dengan 400 pasukannya menyerbu mendadak. Musuh yang belum siap, melarikan diri. Dua pekan ekspedisi tersebut dilakukan. Saat itulah Muhammad memberi pola pelaksanaan salat Khauf atau salat dalam peperangan. Sebagian terus bersujud sebagaimana biasa, sebagian lain berjaga-jaga menghadap arah musuh. Demikian dilakukan secara bergantian.

Muhammad juga membawa pasukan ekspedisi ke wilayah Utara, yakni ke kawasan oase Dumat Jandal di akrab perbatasan dengan Yordania dan Irak sekarang. Tak terjadi pertempuran apapun dalam ekspedisi ini.

Namun belakang layar musuh mulai mengorganisasikan diri. Kaum Yahudi, terutama yang tekah terusir dari Madinah, telah melobi hampir seluruh kabilah Arab untuk bersatu melawan Muhammad. Selain orang-orang Qurais Mekah, Bani Qais, Ailan, Fazara, Asyja, Sulaim, Sa'ad serta Asad telah mengumpulkan kekuatan untuk tolong-menolong menggempur Madinah.

Demikian potongan Sirah Nabi Muhammad Saw semoga bermanfaat saya Rahman Wangsyah hingga jumpa di Potongan Sirah Nabi kita Saw berikutnya

Wassalamualaikum wr,wb.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel