Contoh Makalah Bahasa - Ruang Multimedia Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran

RUANG MULTIMEDIA DALAM
PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:
Eka Susilowati 16
Faizah Khusnayain W. 20
Gesit Kusuma Wardhani 21
Prisna Kusumadewi 29
Rizki Puspitasari 33

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PURWOKERTO
TAHUN 2008/ 2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya kami sanggup menuntaskan makalah yang berjudul “Penggunaan Ruang Multimedia dalam Pembelajaran di Kelas”. Makalah ini dibentuk sebagai pemanis pembelajaran Bahasa Indonesia. Terima kasih yang setulusnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam menambah pengetahuan serta melatih keterampilan wacana pembelajaran berbasis ICT (Information Comunication Technologi).
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari kuantitas maupun kualitas, saran yang membangun dari aneka macam pihak sangat kami harapkan demi perbaikan.


Purwokerto, 16 Februari 2009

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah menjadi pemicu terhadap upaya perubahan sistem pembelajaran di sekolah. Upaya untuk melepaskan diri dari kungkungan pembelajaran konvensional yang memaksa anak untuk mengikuti pembelajaran yang tidak menarik, dan membosankan.
Kondisi sekolah, senantiasa dituntut untuk terus-menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat, sehingga sekolah yang tetap berkutat pada instruksional kurikulum hanya akan menciptakan penerima didik gagap melihat realitas yang mengepungnya.
Pemanfaatan teknologi merupakan kebutuhan mutlak dalam dunia pendidikan (persekolahan) sehingga sekolah benar-benar menjadi ruang berguru dan daerah siswa menyebarkan kemampuannya secara optimal, dan nantinya bisa berinteraksi ke tangah-tengah masyarakatnya. Sekolah sebagai forum pendidikan harus bisa untuk mempunyai teknologi penunjang sehingga bisa menjadikannya sebagai media pembelajaran yang menarik, interaktif, dan bisa menyebarkan kecakapan personal secara optimal, baik kecakapan, kognitif, afektif, psikomotrik, emosional dan spiritualnya.
1.2 Identifikasi
Tidak adanya motivasi menjadikan munculnya kebosanan akhir pembelajaran yang ketika ini terkesan monoton. Sehingga tercipta metode berguru yang lebih menarik dan efektif. Dengan adanya ruang multimedia yang dipakai sebagai kemudahan pembelajaran, diperlukan sanggup menumbuhkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Dengan rendahnya motivasi dan terbatasnya kemudahan sanggup menjadikan lambannya peningkatan mutu pendidikan.
1.3 Rumusan masalah
Pembelajaran di sekolah bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam bidang studi atau keterampilan tertentu. Pengetahuan itu bisa diperoleh dengan aneka macam cara, namun apapun cara yang dilakukan oleh guru atau pembimbing tidak lain hanyalah untuk “membelajarkan siswa” baik di dalam maupun di luar kelas. Guru perlu cara yang bisa menggugah motivasi siswa untuk belajar, sebab guru berilmu balig cukup akal ini bukanlah satu-satunya objek pembelajaran, namun kiprahnya lebih besar sebagai perantara transfer ilmu. Berkaca dari realita yang ada di masyarakat umum, sebagian anak perlu diperintah untuk berguru dan lebih suka menonton televisi. Jawabannya sebab motivasi. Penyajian materi yang disajikan melalui televisi lebih menarik daripada penyajian materi di dalam kelas oleh guru. Penggunaan ruang multimedia merupakan pilihan yang sangat terkenal ketika ini sebagai wujud implementasi e-learning. Guru memakai kemudahan komputer/laptop dan LCD sebagai alat bantu untuk melaksanakan pembelajaran dan memberikan materi di kelas. Materi disusun dalam format presentasi atau memakai pemutaran video yang berkaitan dengan materi.
Perkembangan tehnologi informasi dan komunikasi telah memperlihatkan pergeseran dalam pembelajaran, contohnya interaksi guru dan siswa tidak harus dilaksanakan dengan tatap muka, tetapi juga dilakukan dengan memakai media yang tersedia dalam laboratorium multimedia. Perubahan demi perubahan, khususnya dalam bidang teknologi informasi telah mengantarkan insan memasuki kala digital.
Ruang multimedia yang dimaksudkan oleh penulis yaitu ruangan yang didalamnya terdapat beberapa komputer yang cukup representatif untuk seluruh siswa dalam satu kelas dan sudah disetting dengan LAN (Lokal Area Network), LCD untuk menayangkan presentasi guru, headphone di tiap komputer untuk mendengarkan bunyi guru dari komputer induk (server), mikrophone dan sound sistem yang berfungsi sebagai pengeras bunyi sehingga sanggup terdengar oleh seluruh siswa dalam kelas, sambungan internet, printer dan AC (Air Conditioning) kalau memungkinkan. Untuk ini memang dibutuhkan investasi awal yang cukup besar baik dari penyediaan sarana komputer/laptop, LCD, headphone dan lain-lain, beban operasional yang semakin besar serta biaya perawatan yang juga mahal. Selain itu dibutuhkan kemauan serta kemampuan dari para tenaga pendidikan untuk melaksanakan renovasi pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran yang berbasis ICT (Information Cmunication Technologi) juga siswa sebagai subjek pembelajar yang mampu/terampil memakai sarana yang tersedia. Ruang multimedia sanggup dipakai untuk semua bidang studi baik untuk memberikan materi melalui audio-visual (layar LCD), audio saja (headphone) yang biasanya dipakai untuk agenda bahasa, memberikan tugas/ulangan kepada siswa. Mengakses materi pelajaran melalui internet atau chating dengan siswa lain di dalam ruangan itu yang tentunya lebih menarik bagi siswa dan lebih memudahkan bagi guru untuk menuntaskan tugas-tugasnya.
1.4 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibentuk penulis ditujukan untuk :
1. Memudahkan siswa dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh pengajar.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis ICT (Information Communication Technology)
3. Memberikan pilihan metode gres bagi pengajar dalam memberikan materi.


BAB II
RUANG MULTIMEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Ruang multimedia yaitu suatu ruangan dimana terdapat aneka macam peralatan komunikasi elektronik guna menunjang proses pembelajaran. Peningkatan mutu pembelajaran yaitu bertambahnya kualitas penyampaian materi pendidikan sehingga siswa lebih gampang dalam menangkapnya.
Standar Internasional pembelajaran berbasis ICT sanggup dilaksanakan, salah satunya dengan penggunaan ruang multimedia yang tersedia di sekolah. Ruang multimedia yang dimaksudkan yaitu ruangan yang di dalamnya terdapat beberapa komputer yang cukup representatif untuk seluruh siswa dalam satu kelas dan sudah disetting dengan LAN (Local Area Network), LCD untuk menayangkan presentasi guru, headphone di tiap komputer untuk mendengarkan bunyi guru dari komputer induk, mikrophone dan sound sistem yang berfungsi sebagai pengeras bunyi sehingga sanggup terdengar oleh seluruh siswa dalam kelas, sambungan internet, printer, AC (Air Conditioning).
Dalam proses pembelajaran memakai ruang multimedia, bentuk-bentuk informasi yang sanggup ditampilkan berupa kata-kata, gambar, video, musik, angka, atau goresan pena tangan. Bagi komputer, bentuk informasi tersebut, semuanya diolah dari data digital. Sehingga memudahkan siswa menyerap dan mengingat materi-materi yang disampaikan dalam proses pembalajaran.
Adapun komponen yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis ICT dengan memakai ruang multimedia antara lain:
• Sarana elektronik (komputer/laptop, LCD, headphone dan lain-lain)
• Kemauan siswa dan guru untuk melaksanakan renovasi pembelajaran
• Sumber daya insan (guru dan siswa)
• Kesiapan sekolah untuk menanggung beban operasional dan biaya perawatan.

Jenis kegiatan/tugas guru yang sanggup dilaksanakan dengan memakai ruang multimedia antara lain:
1. Menyampaikan materi (presentasi). Salah satu bentuk kiprah yang paling sederhana yang sanggup dilakukan yaitu memberikan materi pelajaran memakai media komputer/laptop dan LCD. Materi disampaikan kepada siswa dengan menayangkan materi pada layar dan siswa sanggup mengikuti bersama-sama. Keterampilan yang sanggup dipakai yaitu dengan mengolah materi memakai agenda MS Power Point. Kemudian sanggup dikembangkan lagi memakai agenda Windows Movie Maker, Ulead VideoStudio dan lain-lain. Bahkan dengan menayangkan video yang bekerjasama dengan materi juga bisa dilakukan tanpa guru.
2. Memutar lagu/musik disela-sela acara berguru siswa, contohnya ketika siswa mengakses materi pelajaran melalui internet.
3. Memutar video yang berkaitan dengan materi pembelajaran
4. Menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
5. Mengirim informasi/pesan dari guru (komputer server) ke siswa (komputer client).
6. Mengirim tugas/ulangan kepada siswa dan mengumpulkannya kembali melalui komputer server.
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses materi melalui internet.
8. Menggunakan ruang ini sebagai laboratorium bahasa sebab di dalamnya terdapat headphone yang disambungkan dengan tiap computer dan bisa mendengar bunyi guru dari computer server.
Upaya menciptakan anak betah berguru disekolah dengan memanfaatkan teknologi multimedia, merupakan kebutuhan, sehingga sekolah tidak lagi menjadi ruangan yang angker dengan aneka macam kiprah dan bahaya yang justru mengkooptasi kemampuan atau potensi dalam diri siswa. Untuk itu, kiprah serta masyarakat dan orangtua , komite sekolah merupakan partner yang sanggup merencanakan dan memajukan sekolah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ruang multimedia sangat berperan penting dalam peningkatan mutu pembelajaran di suatu sekolah. Dengan adanya ruangan multimedia tersebut, proses pembelajaran akan menjadi lebih praktis, inovatif, dan efektif.
3.2 Saran
Bagi siswa, guru dan pihak lain yang berkaitan dengan proses pembelajaran diperlukan bisa menerapkan dan memanfaatkan ruang multimedia sebagai metode pilihan gres dalam memberikan materi demi terciptanya peningkatan mutu pendidikan.

Sumber, ita-manies.blogspot.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel