Contoh Makalah Akuntansi Administrasi Dan Akuntansi Keuangan
DEFINISI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi administrasi yakni disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para administrasi dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. Adapun tujuan instruksional umum dari mata kuliah ini yakni mahasiswa diharapkan sanggup mengevaluasi dan merekayasa sistem akuntansi administrasi yang cocok dengan kondisi operasi dan seni administrasi organisasi.
Akuntansi keuangan yakni bab dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, menyerupai pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang digunakan dalam akuntansi keuangan yakni persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan berafiliasi dengan duduk kasus pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan aneka macam laporan terpola dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau digunakan manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan yakni adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan sanggup berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, alasannya yakni mereka memakai contoh yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984. (Wikipedia)
SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan insinyur pada perusahaan metal telah berbagi mekanisme untuk menghitung relevant product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas dan keuntungan suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi maka sesudah tahun 1914 mekanisme tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.
Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berafiliasi dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah berbagi mekanisme akuntansi administrasi menyerupai yang dikenal sekarang.
Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut memakai model perusahaan manufaktur sederhana, homogen dengan perusahaan tekstil era 19, dan dalam rangka mengatasi duduk kasus produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan duduk kasus kasatmata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan sanggup dibentuk relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).
Mulai tahun 1980an hingga sekarang, akuntansi administrasi mengalami masa perkembangan yang pesat dengan kiprahnya sebagai pendamping akuntansi keuangan.
Johnson dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and Fall of Management Accounting”. Buku yang cukup layak baca untuk memahami perihal akuntansi manajemen.
KRISIS DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Bob Eiler dan Tom Cucuzza
Selama beberapa bulan lalu, profesi akuntansi mengalami tragedi dan perubahan besar, yang kebanyakan hanya berfokus pada kinerja dan informasi akuntansi keuangan ( menyerupai aturan-aturan akuntansi keuangan yang kompleks, aspek etis dalam profesi dan sebagainya). Sedangkan dalam jurnal yang kami ambil berargumen bahwa krisis dalam akuntansi administrasi sama besar dengan krisis dalam akuntansi keuangan. Maka sanggup disimpulkan dengan kaitannya krisis yang terjadi pada akuntansi administrasi yakni :
A. DARI FAKTOR PENGGUNANYA
Dalam akuntansi administrasi tradisional hanya berfokus pada penyediaan kepada pengguna internal menyerupai pabrik, divisi, atau lingkungan internal perusahaan dan tidak mengikuti ekspansi ekonomi perusahaan, terutama pada bab eksternal dari bisnis yang terdiri dari persediaan, joint venture, dan tujuan khusus perusahaan yang lain. Seiring dengan tuntutan global lebih diperhatikan focus pada kemampuan akuntansi administrasi untuk mengukur dan mengevaluasi secara internal dan eksternal bidang-bidang dalam perusahaan guna mengoptimalisasikan keputusan yang akan diambil oleh pihak eksternal. Pihak-pihak tersebut yakni :
1. Pihak internal
Pihak internal yakni pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen yakni pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang sempurna dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya menyerupai manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk menetapkan apakah akan membeli gedung untuk kantor cabang gres atau tidak.
2. Pihak eksternal
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan menawarkan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bab saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk sanggup mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapat keuntungan dari dividen yang akan semakin besar kalau perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar menurut atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor menyerupai meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan menawarkan dana kalau perusahaan mempunyai kondisi keuangan yang baik dan tidak akan mempunyai potensi yang besar untuk merugi.
e. Pihak lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan memakai laporan / informasi akuntansi suatu organisasi menyerupai para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
B. DARI FAKTOR PEMBATASAN PADA MASUKAN DAN PROSES
Akuntansi administrasi tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi. SEC dan FASB menetapkan mekanisme akuntansi yang harus di dikuti untuk laporan keuangan.masukan dan prosess dari akuntansi keuangan harus terperinci dan terbatas. Hanya kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu yang memenuhi kualifikasi sebagai masukan dan proses, harus mengikuti metode yang di terima oleh umum. Tidak menyerupai akuntansi keuangan, akuntansi administrasi tidak mempunyai forum khusus yang mengatur format, isi, hukum dalam menentukan masukan serta proses, dan penyusunan laporan keuangan. Manajer bebas menentukan informasi yang apa pun yang mereka inginkan-penyediaanya sanggup di benarkan atas dasar analisis biaya-mamfaat (cost-benefit analysis).
Dewasa ini pembebanan biaya secara konvensional sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke pembebanan biaya menurut aktivitas/activity based costing system (ABC-system). Dalam perkembangan akuntansi administrasi banyak sekali informasi kontemporer dalam teknik-teknik administrasi mulai diterapkan, menyerupai metode just in time (JIT), total quality management (TQM), sasaran costing, dan orientasi pelanggan.
Penilaian kinerja manajer ketika ini sudah mulai mengalami pergeseran. Jika dahulu menilai kinerja seorang manajer cukup hanya dari perspektif keuangan, tetapi kini untuk mendapat citra yang lebih komprehensif harus dari dua perspektif yang dikenal dengan istilah balanced scorecard. Penilaian kinerja akan dilakukan dari dua sisi, yaitu keuangan (financial) dan non financial menyerupai penilaian pelanggan/ customer, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal.
Balanced scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen. Balanced scorecard merupakan suatu sistem administrasi strategic yang menjabarkan misi dan seni administrasi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
C. JENIS INFORMASI
Tipe informasi akuntansi administrasi :
Informasi akuntansi administrasi sanggup dihubungkan dengan tiga hal, yaitu obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh lantaran itu, informasi akuntansi administrasi dibagi menjadi tiga tipe informasi:
1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information).
Informasi akuntansi penuh meliputi informasi masa kemudian maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa kemudian bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada administrasi puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, santunan balasan atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan tiba bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information).
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa yang akan tiba dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets).
3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting )
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian administrasi lantaran informasi tersebut menenkankan kekerabatan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melakukan planning mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.
Sistem informasi akuntansi administrasi tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan menurut pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
Menyediakan informasi yang diharapkan dalam penghitungan harga pokok jasa,produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi administrasi sanggup membantu mengidentifikasi suatu masalah, menuntaskan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi, informasi akuntansi administrasi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapmanajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan yakni informasi bertujuan umum (general purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Informasi ini digunakan untuk pihak internal dan eksternal. Informasi Akuntansi Keuangan disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang dibutuhkan investor, kreditor, calon investor dan kreditor, manajemen, pemerintah, dan sebagainya sanggup mewakili kebutuhan informasi pihak lain selain investor dan kreditor. Dengan demikian dibutuhkan satu informasi seragam untuk semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis perusahaan. Pada umumnya, Informasi Akuntansi Keuangan disusun dan dilaporkan secara periodik sehingga tidak sanggup memenuhi kebutuhan administrasi terhadap informasi yang sempurna waktu. Selain itu, Informasi Akuntansi Keuangan disajikan dengan format yang terlalu kaku sehingga kurang bisa memenuhi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari informasi keuangan yakni sebagai berikut :
1. Relevan maksudnya yakni kapasitas informasi yang sanggup mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang menurut tragedi waktu kemudian dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama, yaitu:
Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan.
Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi sanggup membantu pemakai dalam menciptakan prediksi perihal hasil selesai dari tragedi yang lalu, kini dan masa depan.
Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai sanggup mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.
2. Reliable, maksudnya yakni kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:
Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang sanggup dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan menurut metode tertentu menawarkan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen.
Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya.
Netralitas (neutrality), informasi keuangan yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.
3. Daya Banding (comparability), informasi keuangan yang sanggup dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya.
4. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan budi dan mekanisme akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode.
D. ORIENTASI WAKTU
Akuntansi keuangan lebih cenderung ke orientasi masa kemudian dan dilaporkan sesudah tragedi tersebut terjadi. Meskipun akuntansi administrasi juga dicatat dan dilaporkan sesudah tragedi tersebut berlangsung. Hal tersebut secara berpengaruh menegaskan penyediaan informasi. Manajemen, sebagai contoh, tidak hanya ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, tetapi juga ingin mengetahui biaya apa saja yang akan dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk. Dengan mengetahui biaya apa saja yang digunakan untuk sebuah produksi tersebut sanggup membantu perencanaan pembelian materi baku dan penetapan harga, disamping hal-hal lainnya. Orientasi masa depan ini digunakan untuk mendukung perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan.
Dalam artikel ini banyak kritik menyampaikan bahwa akuntansi administrasi telah menjadi berorientasi jangka pendek. Sebuah perusahaan membutuhkan kebenaran informasi untuk mengukur kinerja perusahaan secara efektif, oleh lantaran itu pada balance scorecard seharusnya tidak hanya satu laporan saja yang menjelaskan apa yang terjadi tetapi harus berdasar pada variabilitas factor kunci yang berdampak pada kinerja ekonomi perusahaan di masa yang akan datang. Dan perusahaan sering tidak melaporkan keseluruhan secara internal untuk memahami tujuan perusahaan jangka panjang. Sehingga tidak ada citra seluruh perusahaan, yang pada karenanya menyebabkan krisis di akuntansi manajemen
E. TINGKAT AGREGASI
Akuntansi administrasi menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer. Intinya informasi yang sangat terinci di butuhkan dan disediakan. Akuntansi keuangan di lain pihak memfokuskan pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan menawarkan sudut pandang yang lebih agregat.
Ada beberapa tahap dalam mengukur kinerja internal :
1. Melaporkan pendapatan higienis atas pembelian material di garis awal pada pelaporan administrasi dan memakai biaya modal untuk asset-asset. Dalam tahap ini memakai dasar,laporan keuntungan rugi perusahaan terdiri dari beberapa komponen :
Pendapatan kotor
(-) biaya materi baku (BBB)
Pendapatan sesudah BBB
Penyesuaian pendapatan (kembalian ,diskon)
Pendapatan higienis sesudah BBB
Biaya internal dan outsource
Margin operasi
Interest (cost of capital x asset bersih)
Laba higienis sebelum pajak
Pajak
Laba higienis sesudah pajak
2. Untuk tujuan pengukuran kinerja internal,presentasi margin seharusnya di laporkan yakni keuntungan higienis sesudah pajak atas pendapatan higienis sesudah BBB.
3. Laporan ukuran suplemen (operating leverage), yang mengukur perubahan persentase keuntungan higienis antar dua periode atas perubahan persentase pendapatan higienis sehingga mencapai economies of scale yang positif.
4. Focus pada acara outsource, menyerupai biaya teknologi informasi. Ukuran dari total biaya acara outsource tidak hanya yang tercantum dalam tagihan tapi juga termasuk biayadari acara internal menyerupai utang dagang, pengadaan barang, dan administrasi yang diharapkan untuk mendukung acara outsource.
Sedangkan untuk elemen pelaporan eksternal bisa digambarkan sbb :
F. KELUASAN
Akuntansi administrasi jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi administrasi meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industry (industial reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang lainnya.
Keluasan pada akuntansi administrasi mempunyai sifat objektivitas dan keberdayaujian yang relative tidak sepenting akuntansi keuangan, lantaran pada akuntansi administrasi berorientasi pada masa depan dan tidak mensugesti pihak luar. Keputusan yang diambil pada akmen hanya menurut pada informasi taksiran (perkiraan atau amatan), tanpa melihat terlebih dahulu realitas yang sesungguhnya terjadi. Oleh lantaran itu, keputusan yang diambil haruslah cepat sebagai tindakan yang akan dilakukan dari hasil amatan yang diperoleh. Dengan kata lain, tindakan yang diambil berupa tindakan preventif. Yakni, mencoba menaksir apa yang akan terjadi pada masa yang akan tiba pada jangka pendek, meresponnya dengan cita-cita sanggup menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
KESIMPULAN
Ada beberapa informasi yang dihadapi oleh para profesi. Akuntansi administrasi membutuhkan kebenaran informasi untuk pengukuran kinerja efektif. Akuntansi administrasi harus siap untuk menyediakan administrasi dengan seluruh citra perusahaan. Melapor kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk :
-Perencanaan
-Pengarahan dan santunan motivasi
-Pengendalian
-Evaluasi kerja
-Penekanan pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan.
-Penekanan pada data yang relevan.
-Dibutuhkan informasi yang sempurna waktu.
-Yang di susun yakni laporan segmen terinci mengenai departemen, produk, pelanggan, dan pegawai.
-Tidak perlu mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
-Tidak bersifat wajib.
Sumber, matakuliahekonomi.wordpress.com