Macam Macam Paragraf Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

1.      Eksposisi
Berisi uraian atau klarifikasi perihal suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli hingga 70 persen. Sebaliknya, undangan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
 

2.      Argumentasi
Bertujuan menunjukan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.

Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum sanggup menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di anak-anak 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini sanggup dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, lalu balasannya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih semenjak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang bau tanah mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

3.      Deskripsi
Berisi citra mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seperti melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, alasannya yaitu memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memperlihatkan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, beliau sungguh tampak sempurna.

4.      Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca supaya berbuat sesuatu.

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama insan sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya yaitu mengakui dan memperlakukan insan sesuai dengan harkat dan martabatnya, menyebarkan perilaku empati dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus menyebarkan perilaku gotong royong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5.      Narasi
Karangan ini berisi rangkaian insiden yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar menurut imajinasi.

Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

Macam-macam paragraf menurut tujuannya

1.      Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya mempunyai sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada duduk kasus yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka :
Pemuli gres saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah niscaya jadi, merasa bersyukur alasannya yaitu pemilu berjalan lancer menyerupai yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh bangku di parlemen. Mereka mengalami syok hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

2.      Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti duduk kasus yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung teladan dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun menurut suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung kontradiksi pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk lalu melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

3.      Paragraf penutup
Paragraf epilog biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh paragraf epilog :
Demikian anjuran yang kami buat. Semoga perjuangan kafe yang kami dirikan menerima ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Macam-macam paragraf menurut letak kalimat utama

1.      Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau klarifikasi khusus.

Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para penerima sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka perjuangan baru. 

7

2.      Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di selesai paragraf dan diawali dengan uraian atau klarifikasi bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3.      Paragraf campuran
Paragraf gabungan ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan selesai paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf gabungan :
Dalam kehidupan sehari-hari, insan tidak sanggup dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan insan niscaya memakai sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban insan tidak akan bias maju menyerupai kini ini tanpa adanya sarana komunikasi.

Macam-macam paragraf menurut isi

1.      Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara faktual dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya digunakan untuk melaksanakan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu menyerupai perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup yaitu rambut berair yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin menyerupai badan semampai yang melenggang hening dan penuh pesona.

2.      Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu insiden atau proses, mencakup waktu, ruang, titik puncak dan antiklimaks.

3.      Paragraf efektif
Paragraf efektif yaitu paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel