Kamal Dan Sang Kuda Laut
Kamal pergi bersama keluarganya ke pantai di sebuah pondok liburan. Di sana terdapat sebuah akuarium di depan sebuah toko kecil dengan beberapa makhluk bahari yang menarik di dalamnya. Kamal mendekati akuarium tersebut dan melihat seekor kuda bahari berenang di seputar dalam akuarium dengan pelan-pelan.
“Kamu sangat kecil,” kata Kamal. “Aku pikir kuda bahari lebih besar lagi.”
“Ya,” jawab sang kuda laut. “Mereka yang melihat kami di buku-buku dan televisi berpikir bahwa kami jauh lebih besar dari ukuran kami sebenarnya, yang hanya antara 2 dan 12 inci (4 dan 30 cm).”
Kamal melihat lebih dekat: “Matamu sanggup bergerak ke segala arah, ya? Dan jadinya kau sanggup mengetahui apa yang terjadi di sekelilingmu.”
“Kamu benar,” sang kuda bahari setuju. “Allah membuat kepala kami pada sudut yang tepat terhadap kepala kami. Tidak ada makhluk bahari lain yang mempunyai ciri menyerupai ini. Karenanya, kami berenang dengan badan kami pada posisi tegak dan kami hanya sanggup menggerakkan kepala kami ke atas atau ke bawah. Sebenarnya, kalau makhluk lain mempunyai ciri menyerupai ini, mereka akan kesulitan menggerakkan kepala mereka ke kiri dan kanan dan tidak akan bisa melindungi diri mereka dari segala macam bahaya. Namun kami tidak mempunyai duduk masalah tersebut alasannya yaitu rancangan badan kami yang khusus.
Allah Yang Mahakuasa telah membuat mata kami tidak saling bergantung satu sama lain dan bisa bergerak dengan leluasa ke segala arah, dan ketika mata itu bergerak mata sanggup melihat dengan gampang ke sekelilingnya. Jadi, walaupun kami tidak memalingkan kepala kami dari sisi ke sisi, kami sanggup melihat sekeliling kami.
Dengan kekayaan beraneka ragam rancangan dan sifat-sifat menakjubkan yang Dia ciptakan dalam makhluk hidup, Allah mengatakan kepada kita pengetahuan yang tidak terbatas dan daya seni-Nya yang tiada akhir.”
Kamal memikirkan pertanyaan lain yang ingin ditanyakannya: “Ada hal yang membuatku ingin tahu: kau tidak mempunyai sayap atau ekor, jadi bagaimanakah kau bergerak ke atas dan ke bawah di dalam air?”
Sang kuda bahari menjawab: “Kami mempunyai sistem khusus dalam berenang. Kami mempunyai kantung renang dengan semacam gas di dalamnya. Dengan melaksanakan perubahan yang dibutuhkan dalam jumlah gas tersebut, kami sanggup bergerak ke atas dan ke bawah di dalam air. Jika kantung udara ini rusak, kami akan karam ke dasar laut.
Dengan kata lain, bila terjadi perubahan jumlah gas dalam kantung renang kami, kami akan mati. Allah telah menetapkan jumlah ini dengan sangat hati-hati.”
“Sebuah rancangan yang sangat menakjubkan!” hela Kamal.
“Seperti yang kau lihat, sobat kecilku,” sang kuda bahari meneruskan, “Allah telah membuat kuda bahari dan setiap makhluk lainnya di alam semesta dengan sifat-sifat mereka yang sempurna. Kami para kuda laut, hanyalah salah satu dari banyak jenis makhluk di bawah laut, danrancangan kami yaitu teladan dari Kekuasaan yang tiada batas dan Pengetahuan tiada final milik Allah.”
Saat percakapannya dengan sang kuda bahari berakhir, Kami kembali kepada ibunya. Rancangan yang menakjubkan dalam hewan mungil ini membuat Kamal semakin ingin tahu mengenai daya seni kreatif Allah.
Cerpen Oleh : Harun Yahya
“Kamu sangat kecil,” kata Kamal. “Aku pikir kuda bahari lebih besar lagi.”
“Ya,” jawab sang kuda laut. “Mereka yang melihat kami di buku-buku dan televisi berpikir bahwa kami jauh lebih besar dari ukuran kami sebenarnya, yang hanya antara 2 dan 12 inci (4 dan 30 cm).”
Kamal melihat lebih dekat: “Matamu sanggup bergerak ke segala arah, ya? Dan jadinya kau sanggup mengetahui apa yang terjadi di sekelilingmu.”
“Kamu benar,” sang kuda bahari setuju. “Allah membuat kepala kami pada sudut yang tepat terhadap kepala kami. Tidak ada makhluk bahari lain yang mempunyai ciri menyerupai ini. Karenanya, kami berenang dengan badan kami pada posisi tegak dan kami hanya sanggup menggerakkan kepala kami ke atas atau ke bawah. Sebenarnya, kalau makhluk lain mempunyai ciri menyerupai ini, mereka akan kesulitan menggerakkan kepala mereka ke kiri dan kanan dan tidak akan bisa melindungi diri mereka dari segala macam bahaya. Namun kami tidak mempunyai duduk masalah tersebut alasannya yaitu rancangan badan kami yang khusus.
Allah Yang Mahakuasa telah membuat mata kami tidak saling bergantung satu sama lain dan bisa bergerak dengan leluasa ke segala arah, dan ketika mata itu bergerak mata sanggup melihat dengan gampang ke sekelilingnya. Jadi, walaupun kami tidak memalingkan kepala kami dari sisi ke sisi, kami sanggup melihat sekeliling kami.
Dengan kekayaan beraneka ragam rancangan dan sifat-sifat menakjubkan yang Dia ciptakan dalam makhluk hidup, Allah mengatakan kepada kita pengetahuan yang tidak terbatas dan daya seni-Nya yang tiada akhir.”
Kamal memikirkan pertanyaan lain yang ingin ditanyakannya: “Ada hal yang membuatku ingin tahu: kau tidak mempunyai sayap atau ekor, jadi bagaimanakah kau bergerak ke atas dan ke bawah di dalam air?”
Sang kuda bahari menjawab: “Kami mempunyai sistem khusus dalam berenang. Kami mempunyai kantung renang dengan semacam gas di dalamnya. Dengan melaksanakan perubahan yang dibutuhkan dalam jumlah gas tersebut, kami sanggup bergerak ke atas dan ke bawah di dalam air. Jika kantung udara ini rusak, kami akan karam ke dasar laut.
Dengan kata lain, bila terjadi perubahan jumlah gas dalam kantung renang kami, kami akan mati. Allah telah menetapkan jumlah ini dengan sangat hati-hati.”
“Sebuah rancangan yang sangat menakjubkan!” hela Kamal.
“Seperti yang kau lihat, sobat kecilku,” sang kuda bahari meneruskan, “Allah telah membuat kuda bahari dan setiap makhluk lainnya di alam semesta dengan sifat-sifat mereka yang sempurna. Kami para kuda laut, hanyalah salah satu dari banyak jenis makhluk di bawah laut, danrancangan kami yaitu teladan dari Kekuasaan yang tiada batas dan Pengetahuan tiada final milik Allah.”
Saat percakapannya dengan sang kuda bahari berakhir, Kami kembali kepada ibunya. Rancangan yang menakjubkan dalam hewan mungil ini membuat Kamal semakin ingin tahu mengenai daya seni kreatif Allah.
Cerpen Oleh : Harun Yahya