Apa Itu Teologi? Teologi Islam
Pengertian Teologi
Secara etimologi teologi berasal dari kata Theos dan Logos dimana Theos berarti Tuhan dan Logos berarti Ilmu, jadi sanggup disimpulkan bahwa teologi ialah ilmu perihal ketuhanan.Secara terminologi teologi islam didefinisikan oleh Ibnu Kaldun bahwa :
Teologi atau ilmu kalam ialah disiplin ilmu yang mengandung argumentasi perihal Aqidah keimanan yang di perkuat dengan dalil-dalin yang rasional.
Sumber-sumber Teologi Islam
- Al-quran
Sebagai dasar dan sumber ilmu kalam, Al-quran banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan kasus ketuhanan. - Hadis
Hadis Nabi SAW pun banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam yang dipahami sebagian ulama sebagai prediksi Nabi mengenai kemunculan banyak sekali golongan dalam ilmu kalam. - Pemikiran manusia
Pemikiran insan dalam hal ini, baik berupa pemikiran umat Islam sendiri atau pemikiran yang berasal dari luar umat Islam. Sebelum filsafat Yunani masuk dan berkembang di dunia Islam, umat Islam sendiri telah memakai pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-quran, terutama yang belum terang maksudnya (al-mutasyabihat). - Insting
Secara instingtif, insan selalu ingin bertuhan, oleh alasannya ialah itu kepercayaaan adanya Tuhan telah berkembang semenjak adanya insan pertama.
Hubungan antara Teologi, Tasawwuf dan Filsafat
Ketiganya berusaha menemukan apa yangdisebut Kebenaran (al-haq). Kebenaran dalam Tasawuf berupa tersingkapnya (kasyaf) Kebenaran Sejati (Allah melalui mata hati.Kebenaran dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran pedoman agama melalui kebijaksanaan budi rasio kemudian dirujukkan kepada nash (al-Qur’an & Hadis). Kebenaran dalam Filsafat berupa kebenaran spekulatif perihal segala yang ada (wujud).Maka ketiganya mendalami pencarian segala yang bersifat belakang layar (gaib) yang dianggap sebagai ‘kebenaran terjauh’ dimana tidak semua orang sanggup melakukannya.- Teologi
- Sebagai ilmu yang memakai nalar (disamping argumentasi-argumentasi naqliyah).
- Berfungsi untuk mempertahankan keyakinan pedoman agama yang sangat tampak nilai-nilai apologinya.
- Berisi keyakinan-keyakinan agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional.
- Filsafat
- Menggunakan metode rasional.
- Berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui perjuangan menjelaskan konsep-konsep.
- Berperan sebagai ilmu yang mengajak kepada orang yang mempunyai rasio secara prima untuk mengenal Tuhan secara lebih bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan ekosistemnya secara langsung.
- Tasawwuf
- Lebih menekankan rasa daripada rasional
- Bersifat subyektif, yakni berkaitan dengan pengalaman.
- Kebenaran yang dihasilkan ialah kebenaran Hudhuri.
Faktor-Faktor munculnya Teologi Islam
- Faktor Internal
- Al-Qur’an / As-sunnah, alasannya ialah adanya ayat-ayat yang masih mutasyabih.
- Ekspansi wulayah islam, alasannya ialah ekspansi islam disaat rasulullah, sahabat dan tabi’in.
- Politik / Khalifah, alasannya ialah ketika pemilihan pemimpin / khalifah mengakibatkan adanya konflik antara sesama muslim.
- Faktor eksternal
- Budaya, adanya pengaruh-pengaruh dari luar yang mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya.
- Filsafat, paham-paham agama islam terkotori oleh filsafat.
- Logika, untuk mempertahankan agama islam maka harus diberikan klarifikasi secara logis.
Kerangka Berfikir didalam Teologi
- Kerangka berfikir menurut kelompoknya
- Rasional
Metode berfikir secara rasional mempunyai prinsip-prinsip: hanya terikat dengan dogma-dogma yang dengan terang dan tegas disebutkan dalam Al-Quran dan Hadis Nabi, yakni ayat yang qath’i ; memperlihatkan kebebasan kepada insan dalam berbuat dan berkehendak serta memperlihatkan daya yang besar lengan berkuasa kepada akal. - Tradisional
Metode berfikir tradisional mempunyai prinsip-prinsip: terikat pada dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti zhanni (teks yang boleh mengandung arti lain selain dari arti harfinya); tidak memperlihatkan kebebasan pada insan dalam berkehendak dan berbuat, serta memperlihatkan daya yang kecil kepada akal.
- Kerangka berfikir menurut alirannya
- Aliran anroposentris
Aliran anroposentris menganggap bahwa hakikat realitas transenden bersifat intrakosmos dan impersonal. Orang yang tergolong dalam kelompok ini berpandangan negatif terhadap dunia alasannya ialah menganggap keselamatan dirinya terletak pada kemampuannya untuk membuang semua hasrat dan keinginannya. Aliran Antroposentris; Aliran teologi yang termasuk ialah Qadariah, Mu’tazilah dan Syi’ah. - Aliran teosentrisAliran teosentris menganggap bahwa hakikat transenden bersifat suprakosmos, personal dan ketuhanan. Manusia teosentris ialah insan yang statis alasannya ialah sering terjebak dalam kepasrahan mutlak kepada Tuhan. Sikap kepasrahan pertanda ia tidak mempuyai pilihan. Baginya segala perbuatannya pada hakikatnya ialah acara Tuhan . ia tidak mempunyai pilihan lain, kecuali apa yang telah ditetapkan Tuhan. Aliran Teosentris; Aliran teologi yang tergolong dalam kategori ini ialah Jabbariyah.
- Aliran konvergensi
Aliran konvergensi menganggap hakikat realitas transenden bersifat supra sekaligus intrakosmos personal dan impersonal. Lahut dan nashut, makhluk dan Tuhan, sayang dan jahat, lenyap dan abadi, tampak dan abstrak, dan sifat-sifat lainnya yang dikotomik, atau adonan dari aliran antroposentris dan teosentris. Aliran Konvergensi atau Sintesis; Aliran teologi yang sanggup dimasukkan ke kategori ini ialah Asy’ariyah.
Sejarah singkat munculnya Teologi islam
Cikal bakal munculnya duduk kasus teologi dalam islam ialah pergantian khalifah,- Khalifah Abu bakar.
Abu bakar assidik ialah khalifah pertama dimuka bumi dan dipilih oleh Umar bin khatab, pertimbangan Umar bin khatab menentukan Abu bakar alasannya ialah Abu bakar orang pertama yang masuk islam, Abu bakar sering mendampingi nabi Saw, Abu bakar ialah orang yang paling tua. - Khalifah Umar Bin Khatab
Umar Bin Khatab dipilih oleh Abu bakar sebelum dia meninggal dan secara otomatis semua orang oke alasannya ialah pada awalnya mereka lebih condong Umar bin khatab menjadi khalifah. Umar bin khatab meninggal dibunuh oleh orang non-muslim, sebelum Umar bin khatab meninggal dia telah lebih dahulu mengangkat 5 nama sebagai calon pengganti kekhalifahannya. - Khalifah Usman Bin Affan
Awal masa kepemimpinannya Usman bin affan diteriman / disenangi oleh umat musilim ketika itu, namun semakin usang muncul perilaku yang tidak disenangi oleh orang-orang Mesir, kemudian orang Mesir ini menentang Usman bin affan sehingga ia mati terbunuh. - Khalifah Ali bin abi thalib
Terpilih dengan bunyi terbanyak tetapi pemberontakan terjadi yaitu pemberontakan dari mekah yang dipimpin oleh Aisyah dibantu Talha dan Zubair, ketika Talha dan Zubair meninggal muncul lagi perang ke dua oleh Muawiyah seorang gubernur , Muawiyah mengincar posisi khalifah, disinilah pertama kali munculnya perpecahan yang menjadikan adanya aliran khawarij yang tidak memihak kepada Ali dan Muawiyah dan Syiah yang pro terhadap Ali bin abi thalib. Lalu kemudian munculah aliran-aliran berikutnya.