Belajar Dari Filsafat Ikan
Jauh di dasar maritim hidup banyak sekali macam makhluk hidup yang gila dan menakjubkan. Ada jenis udang yang bercahaya, beraneka ragam cacing, bintang maritim berwarna-warni yang berkilau, dan masih banyak lagi makhluk dan hewan maritim yang indah menghiasi dan menyinari dasar maritim yang gelap. Subhânallâh!
Ikan memang hidup di kawasan yang asin, bahkan terkadang di air yang keruh. Namun sebagaimana yang kita ketahui, ikan tidak pernah terasa asin menyerupai layaknya garam yang dibentuk dari air laut. Ikan selalu bisa membentengi dirinya dari menjadi asin dan menyesuaikan diri dengan segala kondisi yang ada di lautan; ombak yang dahsyat, angin puting-beliung yang besar, cuaca yang dingin, dan lainnya. Kemampuan ikan hidup dalam banyak sekali cuaca dan tingkat kedalaman maritim yang berbeda-beda menunjukkan bahwa ikan merupakan makhluk Allah yang paling bisa beradaptasi.
Hikmah:
- Jadilah menyerupai ikan yang teguh pada pendiriannya, tidak gampang merubah dirinya menjadi asin atau berlumur lumpur dan kotoran, walau beliau hidup di kawasan asin, keruh, dan berlumpur.
- Jika Anda tidak bisa mewarnai hidup orang lain dengan kebaikan, paling tidak Anda tidak bisa dipengaruhi oleh orang lain untuk melaksanakan keburukan dan segala yang bersifat negatif.
- Beradaptasi dengan lingkungan bukan berarti kalah dan mengalah kepada keadaan, sehingga Anda kehilangan jatidiri, melainkan tetap hidup sesuai ketentuan Allah, tanpa harus merasa diganggu dan terganggu.
1.Dalam hidup ada "TANTANGAN" supaya kita tahu kita punya "kekuatan"
2.Hidup butuh bekerja "KERAS&CERDAS" supaya kita tahu arti "pengorbanan"
3.Hidup butuh "AIRMATA" supaya kita tahu arti "merendahkan hati"
4.Hidup butuh "dicela" supaya kita tahu bgm cara "menghargai"
5.Hidup butuh "Tertawa" supaya kita tahu mengucap "Syukur"
6.Hidup buttuh "Senyum" supaya kita tahu kita punya "Cinta"
7.Hidup butuh "butuh orang lain" supaya kita tau kita tidak "sendiri"
Maka, selalulah bersyukur dalam segala hal.
"kegelapan itu ada lima. masing-masing ada penerangnya.
dosa ialah kegelapan, lenteranya ialah tobat.
kuburan itu kegelapan, lenteranya ialah shalat.
timbangan mizan dihari tamat itu kegelapan, lenteranya ialah laa ilaaha illallah.
sirath, jembatan dihari tamat itu kegelapan, penerangnya ialah keyakinan dan iman.
alam abadi itu sendiri gelap, penerangnya ialah amal shaleh."
Hidup memang dipenuhi
dengan ketidakpastian
maka, bersyukurlah...
dan bergembiralah selalu
Sungguh...
dalam ketidakpastian itu
segalanya mungkin terjadi
Dan Karena ketidakpastian,
ada kesempatan buat kau untuk belajar
dan bekerja semaksimal mungkin....
semoga kau bisa mendapat kemungkinan yg baik.
Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum
kalau kaum itu sendiri tidak pernah mau merubah nasibnyaa..
Semanggattttt!!!
Tidak MUDAH tersenyum ketika hati menangis dan teriris
Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari itu bab dari kasih Ilahi
Agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti kita
Tidak MUDAH bangun dalam keadaan terpuruk
Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari...
Bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya Agar kita tumbuh besar dan kuat
Tidak MUDAH memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan
Tapi akan terasa INDAH ketika kita bisa membahagiakan orang lain
Bukan membahagiakan diri sendiri
Tidak MUDAH memaafkan ketika kita dibenci dan di hina
Tapi akan terasa INDAH kalau itu bab dari penyucian diri...
Dan ikhlash hanya mengharap ridlo Ilahi
Tidak MUDAH melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang didalamnya
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itu ialah awal dari kesuksesan kita
Tidak MUDAH melupakan masa kemudian yang menyakitkan
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itulah jalan yang harus ditempuh
Untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya
Tidak MUDAH menghilangkan sedih alasannya ialah kehilangan
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari...
Bahwa Tuhan telah meminjamkan kepada kita beberapa saat
Tidak MUDAH menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera
Tapi akan terasa INDAH ketika menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur
Dan menyadari itu bab dari cara Allah menyayangi hambanya...
Seperti Allah menyayangi para Nabi dan Rasul-Nya
Jika ukhuwah ini lautan, maka diri ini telah karam didalamnya.
Tak perlu tabung oksigen, alasannya ialah do'a kalian telah memberi nafas.
Tak perlu pengaman, alasannya ialah kepercayaan kalian ialah perisai.
Tak perlu perahu, alasannya ialah perjalanan ini terasa begitu singkat.
Biarkan diri ini menikmati, meski ada banyak duri yang tertancap alasannya ialah perbedaan.
Karena diri ini yakin, persaudaraan kita akan meluluhkan perbedaan itu..
Jangan menunggu senang gres tersenyum
tapi tersenyumlah, maka kau akan bahagia
Jangan menunggu kaya gres bersedekah
tapi bersedekahlah, maka semakin kaya
Jangan menunggu cinta gres berta’aruf
tapi berta’aruflah, insya Allah cinta hadir dalam ridhoNya
Jangan menunggu pasangan yang tepat gres menikah
tapi menikahlah, maka insya Allah kesempurnaan akan hadir dalam hidupmu
Jangan menunggu terinspirasi gres menulis
tapi menulislah, maka wangsit akan hadir dalam jiwamu
Jangan menunggu termotivasi gres bergerak
tapi bergeraklah, maka motivasimu akan meningkat
Jangan menunggu proyek gres mau bekerja
tapi berkerjalah maka proyek kan berdatangan kepadamu
Jangan menunggu dicintai gres mencintai
tapi berguru mencintai, maka engkau kan dicintai
Jangan menuggu kuantitas, gres membangun kualitas
Tapi binalah kualitas, maka kuantitas akan bersama orang2 yang berkualitas
Jangan menunggu banyak uang gres hidup tenang
tapi hiduplah dengan tenang, insya Allah bukan sekedar uang yang datang
Jangan menunggu pola gres bergerak mengikuti
Tapi bergeraklah, maka engkau akan menjadi pola yang diikuti
Jangan menunggu sukses gres bersyukur
tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu
Jangan menunggu menang, gres bertaqwa total
tapi bertaqwalah dengan total, maka kemenangan niscaya kan datang
Para Pecundang selalu menunggu bukti
dan para pemenang selalu menghadirkan bukti
Seribu kata mutiara akan dikalahkan oleh satu agresi nyata
Rasulullah SAW bersabda kepada menantunya, Ali r.a.
" Wahai 'Ali, setiap sesuatu niscaya ada penyakitnya.
Penyakit bicara ialah bohong, penyakit ilmu ialah lupa,
penyakit ibadah ialah riya',
penyakit akhlaq mulia ialah kagum kepada diri sendiri,
penyakit berani ialah menyerang,
penyakit gemar memberi ialah mengungkap pemberian,
penyakit tampan ialah sombong,
penyakit aristokrat ialah membanggakan diri,
penyakit aib ialah lemah,
penyakit mulia ialah menyombongkan diri,
penyakit kaya ialah kikir,
penyakit royal ialah hidup mewah, dan
penyakit agama ialah nafsu yang diperturutkan....
Ketika berwasiat kepada 'Ali bin Abi Thalib r.a.
Rasulullah SAW bersabda : "Wahai 'Ali, orang yang riya' itu punya tiga ciri, yaitu :
1. rajin beribadah ketika dilihat orang,
2. malas ketika sendirian dan
3. ingin mendapat kebanggaan dalam segala perkara.
Wahai 'Ali, kalau engkau dipuji orang, maka berdo'alah :
" Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik daripada yang dikatakannya, ampunilah dosa-dosaku yang tersembunyi darinya, dan janganlah kata-katanya menjadikan siksaan bagiku..."
Suatu pengorbanan yang engkau lakukan dlam hidupmu nanti akan kau peroleh keuntungannya walau hal yang merintangimu ialah caci dan makian orang bahkan kebanggaan orang juga dpat mmbuatmu tersungkur kalu engkau menanggapinya dan terhanyut dlam pujiannya mkanya itu suatu cacian yang kluar dri ekspresi sseorang dpat mmbuat kita sukses alasannya ialah cacian itulah yang mendorong kita tuk berubah!!!! jgan takut dicaci alasannya ialah itu sebagai bumbu kesuksesanmu.