Sirah Rasulullah : Melawan Romawi
Assalamualaikum wr,wb.
Berikut yaitu lanjutan dongeng Nabi Muhammad SAW
Melawan Romawi
"Jangan membunuh perempuan, bayi, tuna netra serta anak-anak. Jangan menghancurkan rumah-rumah atau menebangi pohon." Kata-kata itu diucapkan oleh Rasul. Tiga ribu pasukan pilihannya telah beranjak meninggalkan Madinah. Muhammad mengantarkan mereka hingga keluar kota. Mereka hendak melakukan misi suci. Muhammad secara khusus berdoa buat mereka. "Tuhan menyertai dan melindungi kau sekalian. Semoga kembali dengan selamat." Para prajurit itu bergemuruh menuju utara, ke arah Syam.
Syam. Syria sekarang. Sudah usang Muhammad mengincar daerah ini untuk dakwahnya. Wilayah ini berada di jalur utama perdagangan dunia ketika itu, Cina-Eropa. Di Syam pula jalur itu bercabang menuju jazirah Arab dan Yaman, serta menuju Mesir dan seluruh wilayah di Afrika. Maka Rasulullah beberapa kali mengirim misi dakwah ke arah itu.
Salah satu misi tersebut yaitu ke Dathut Thalha, perbatasan Syam. Muhammad mengirim 15 orang sahabatnya untuk mengajar Islam. Namun mereka dibunuh tanpa alasan yang jelas. Hanya satu orang selamat. Kejadian tersebut diyakini sebagai alasan Muhammad untuk mengirim pasukan perangnya. Namun ada juga yang menilai bahwa pengiriman pasukan itu terjadi sesudah duta Rasulullah yang membawa surat permintaan masuk Islam pada Gubernur Bushra dibunuh oleh seorang badui Ghassan atas nama Heraklius -penguasa Romawi.
Maka Muhammad pun mengirim pasukannya. Ia mengangkat Zaid bin Haritsa, anak angkatnya, untuk memimpin pasukan itu. Sekiranya Zaid meninggal, Muhammad berpesan semoga komando diserahkan pada Ja'far bin Abu Thalib. Seandainya ajal juga merenggut Ja'far, kepemimpinan semoga diserahkan Abdullah bin Rawaha -salah seorang ksatria yang sangat disegani.
Syuhrabil, Gubernur Romawi untu Syam, telah mendengar kabar gerakan pasukan Muhammad itu. Ia kemudian memobilisasi tentara dari kabilah-kabilah setempat buat menghadang. Ia juga minta Heraklius untuk mengirim pasukan tambahan. Maka berkumpullah pasukan yang diperkirakan mencapai jumlah 100-200 ribu yang terdiri dari pasukan Romawi asal Yunani,serta orang Lakhm, Jundham, Bahra, Qain dan lainnya. Ada riwayat yang menyebut Heraklius memimpin sendiri pasukannya. Namun ada yng menyebut bahwa komandan pasukan itu bukan Heraklius melainkan Theodore, saudara raja.
Di Ma'an, kau muslimin sempat berhenti selama dua malam. Mereka gamang melihat kekuatan lawan yang sangat besar. Namun Abdullah bin Rawaha mengobarkan semangat. Bukankah mereka semua pergi ke medan laga untuk mendapat hal yang mereka idamkan: mati syahid.
Pasukan muslim memgambil posisi di Mu'ta. Di sini mereka digempur habis-habisan tentara Romawi. Zaid bertempur habis-habisan hingga tombak lawan menembus dadanya. Komando kemudian diserahkan pada Ja'far, yang mempertahankan bendera mati-matian. Kabarnya, ketika tangan kanannya dipenggal, Ja'far memegang bendera dengan tangan kirinya. Begitu tangan kirinya dipenggal, ia mencoba tetap menegakkan tangkai bendera: memeluk dengan kedua bahunya. Saat itulah kepala Ja'far dibelah.
Abdullah anak Rawaha mengambil alih komando. Namun ia pun gugur. Dalam keadaan carut-marut, pasukam Muslimin aklamasi menunjuk Khalid bin Walid. Khalid kemudian menciptakan taktik yang membingungkan lawan. Pasukannya mengggempur lawan secara sporadis hingga hari petang, kemudian mereka mundur. Namun, pada pagi buta, ia menyebar pasukan seluas mungkin, kemudian secara serempak menyerang. Hal demikian menciptakan kekuatan Romawi menjadi kacau.
Dalam keadaan tak terkoordinasi, tentara Romawi berlarian mundur. Saat itu pula, pasukan Islam yang telah sangat banyak menderita, juga menarik diri ke Madinah. Sebagian kaum Muslim di Madinah meneriaki mereka sebagai pengecut sebab lari dari medan perang. Namun Muhammad justru memuji kegagagahan mereka. Sambil bercucur air mata, Muhammad merangkul anak Zaid dan membelai rambutnya. Ia juga menemui anak dan istri Ja'far.
Sekilas misi tersebut gagal. Namun, secara moral, pasukan Islam telah menang. Sepak terjang Khalid telah mengundang simpati lawan. Farwa anak Amir dari suku Jundham yang menjadi salah seorang komandan pasukan Romawi sangat kagum pada Khalid. Sembilan pedang telah dihabiskan Khalid. Siasatnya yang arif bisa menyelamatkan pasukan Islam dari kehancuran total, dan bahkan membikin kalang kabut lawan.
Farwa kemudian masuk Islam. Heraklius murka besar. Kaisar itu menyatakan akan mengampuni Farwa, dan berjanji mengembalikannya ke jabatan semula kalau bersedia memeluk Katolik kembali. Farwa menolak. Ia kemudian dieksekusi mati. Tindakan Romawi tersebut justru menciptakan orang-orang Arab di sekitar Syam berpaling pada Muhammad. Kebencian terhadap Romawi malah bekembang.
Maka, ketika kemudian mengirim kembali misi ke arah Syam, Muhammad mencatat sukses besar. Misi yang dikomandoi Amr Bin Ash berjalan mulus, mudah tanpa perlawanan apapun. Islam kini telah siap untuk menyebar ke tempat yang lebih jauh. Ke Afrika Utara dan Eropa di arah Barat, serta ke Asia di arah Timur.n
Demikian potongan dongeng Nabi Muhammad Saw semoga bermanfaat saya Rahman Wangsyah hingga jumpa di Potongan Kisah Nabi kita Saw berikutnya
Wassalamualaikum wr,wb.